Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Parigi Moutong, BMKG Tegaskan Tak Berpotensi Tsunami

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Parigi Moutong, BMKG Tegaskan Tak Berpotensi Tsunami
Foto: (Sumber: Tangkap layar- Peta gempa yang dirilis BMKG mengguncang wilayah pantai utara Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Rabu (3/9/2025) . ANTARA/HO-BMKG.)

Pantau - Gempa bumi dangkal mengguncang wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Rabu pagi, 3 September 2025, dan sempat menimbulkan kepanikan di sejumlah daerah sekitar.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gempa awalnya tercatat bermagnitudo 5,0, namun setelah analisis lebih lanjut diperbarui menjadi magnitudo 4,8.

Gempa Dangkal Berasal dari Aktivitas Sesar Aktif

Gempa terjadi pada pukul 06.53 WIB, dengan episenter berada di laut pada koordinat 0,82° LS dan 120,35° BT, sekitar 53 kilometer timur laut Kota Palu, tepatnya di wilayah pantai utara Parigi Moutong.

Kedalaman gempa hanya 10 kilometer, sehingga dikategorikan sebagai gempa dangkal, menurut keterangan Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam pernyataan tertulis di Palu.

Berdasarkan analisis mekanisme sumber, gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif dengan tipe pergerakan turun atau normal fault.

Getaran Terasa di Parigi, Palu, dan Poso

BMKG melaporkan bahwa gempa dirasakan dengan intensitas IV MMI di Parigi, yang berarti getaran dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah jika terjadi pada siang hari.

Di Kota Palu, gempa terasa dengan intensitas III–IV MMI, sementara di Poso dirasakan pada intensitas III MMI, yaitu getaran terasa nyata di dalam rumah seakan-akan ada truk besar melintas.

Tidak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

BMKG memastikan bahwa hasil pemodelan tidak menunjukkan adanya potensi tsunami akibat gempa ini.

Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

BMKG juga menyarankan agar warga memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan struktural sebelum kembali ke dalam rumah.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," tegas BMKG.

Kanal resmi BMKG dapat diakses melalui:

Penulis :
Ahmad Yusuf