
Pantau - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memastikan sebanyak 18 lampu lalu lintas yang rusak akibat gelombang unjuk rasa dan kericuhan di sejumlah titik Jakarta kini telah kembali berfungsi normal.
Perbaikan Lampu Lalu Lintas
"Per Selasa (2/8) pukul 13.00 WIB semua Traffic Light yang rusak sudah berfungsi kembali," ungkap Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Ia menjelaskan bahwa proses perbaikan dilakukan secara bertahap sejak Senin (1/9) dengan total anggaran mencapai Rp3,9 miliar.
Selama masa perbaikan, Dishub DKI melakukan pengaturan lalu lintas manual di lapangan untuk mengurangi potensi kemacetan.
"Total kerugian dan kebutuhan biaya perbaikannya mencapai Rp3,9 miliar," ujarnya.
Adapun 18 titik simpang dan ruas jalan yang terdampak antara lain TL Matraman, TL Salemba Dipo, TL Otista 3, TL Otista 1, TL Cawang Kompor, TL PGC, TL Pejompongan BNI, TL Penjernihan SPBU, TL Kwitang, TL Pemuda, TL Senen, TL Slipi, TL Makam Kalibata, TL Bandung 12, TL Kuningan, TL TMII Jakarta Timur, TL Permai, serta TL Pospol Cilincing.
Kronologi Kericuhan
Kericuhan berawal pada Senin (25/8) ketika massa buruh, pekerja kantoran, pelajar, dan mahasiswa melakukan aksi di depan Gedung DPR RI menuntut pembubaran parlemen serta memprotes kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.
Situasi memanas ketika aparat kepolisian membubarkan massa dengan gas air mata, membuat peserta aksi terpencar ke sejumlah ruas jalan dan memicu kerusuhan di berbagai titik.
Aksi susulan terjadi pada Kamis (28/8) dengan ribuan buruh kembali mendatangi DPR RI sejak pagi hingga siang hari.
Namun, pada sore harinya pecah kericuhan di beberapa lokasi, termasuk Pejompongan dan Jalan Asia Afrika.
Di kawasan Pejompongan, terjadi insiden tragis ketika kendaraan taktis Brimob menabrak pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21), hingga tewas.
Kericuhan juga meluas ke sejumlah titik lain dengan perusakan fasilitas umum seperti pos polisi, rambu lalu lintas, pembatas jalan, bahkan pembakaran kendaraan.
Amukan massa berujung pada penjarahan rumah sejumlah politisi dan pejabat, di antaranya Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, Nafa Urbach, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Beberapa rumah dijarah habis, bahkan dinding rumah anggota DPR RI dipenuhi coretan oleh massa.
- Penulis :
- Shila Glorya