Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Satgas MBG Papua Barat Daya Tinjau Implementasi Program di Raja Ampat, Fokus pada Pembangunan Dapur Khusus

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Satgas MBG Papua Barat Daya Tinjau Implementasi Program di Raja Ampat, Fokus pada Pembangunan Dapur Khusus
Foto: Wakil Gubernur Papua Barat Daya Ahmad Nausrau rapat bersama Pemerintah Kabupaten Raja Ampat membahas implementasi Program MBG di Raja Ampta (sumber: ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu)

Pantau - Tim Satuan Tugas (Satgas) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Provinsi Papua Barat Daya melakukan evaluasi dan monitoring perkembangan implementasi program di Kabupaten Raja Ampat.

Evaluasi Bersama Pemerintah Daerah

Wakil Gubernur Papua Barat Daya sekaligus Ketua Satgas MBG, Ahmad Nausrau, menyampaikan bahwa monitoring dan evaluasi penting untuk memastikan sejauh mana pemerintah setempat menjalankan program strategis tersebut.

"Kita sudah tatap muka bersama bupati dan sekda dan membahas implementasi Program MBG itu di Raja Ampat," ungkapnya.

Dalam kunjungan tersebut, Ahmad Nausrau didampingi Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekubang) Dr. George Yarangga, Kepala Dinas P2KP Absalom Solossa, serta Kepala Biro Perekonomian Daerah (Perekda) Eksan Musa'ad.

Ahmad menambahkan bahwa di Raja Ampat telah terbentuk tim khusus yang menyiapkan lahan untuk pembangunan tiga dapur khusus, dengan penentuan lokasi yang akan ditetapkan langsung oleh bupati.

"Di Raja Ampat sudah terbentuk tim yang bertugas menyiapkan lahan untuk pembangunan tiga dapur khusus. Penentuan lokasi akan ditetapkan oleh bupati," jelasnya.

Pembangunan Dapur dan Tantangan Rantai Pasok

Saat ini baru tersedia satu dapur khusus di Kota Sorong.

Selain itu, dapur mitra yang sudah berjalan terdiri atas tujuh unit di Kota Sorong, tiga unit di Kabupaten Sorong, satu unit di Sorong Selatan, dan tiga unit di Raja Ampat.

"Namun, dua di antaranya masih ditangguhkan karena belum memenuhi persyaratan teknis," ujar Ahmad.

Pembangunan tiga dapur khusus baru di Raja Ampat akan dibiayai melalui APBN sesuai desain yang telah direncanakan.

Dalam kesempatan yang sama, Satgas juga menyoroti persoalan rantai pasok pangan karena beberapa dapur penyedia MBG di Kota Sorong menghadapi kesulitan mendapatkan bahan pangan.

"Untuk jangka pendek, pasokan masih bisa didatangkan dari luar daerah. Tapi ke depan kita harus memperkuat ketersediaan pangan lokal agar program MBG berjalan berkelanjutan," tegasnya.

Ahmad menekankan bahwa implementasi Program MBG bukan sekadar komitmen, melainkan juga harus dilakukan melalui upaya terstruktur agar seluruh anak-anak di Papua Barat Daya mendapatkan akses makanan bergizi gratis dan berkelanjutan.

"Satgas MBG memiliki peran sentral untuk memastikan pelaksanaan Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto benar-benar optimal yang didukung dengan penyusunan rencana kerja yang baik," ujarnya.

Satgas MBG memiliki sejumlah tugas lain, antara lain melakukan koordinasi lintas sektor kabupaten/kota, memberikan pendampingan teknis dan supervisi, melakukan monitoring dan evaluasi berkala, serta melaporkan langsung kepada gubernur dan kementerian terkait mengenai perkembangan implementasi program.

Penulis :
Arian Mesa