
Pantau - Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan bahwa transformasi program transmigrasi akan diwujudkan melalui distribusi sumber daya manusia (SDM) unggul ke kawasan transmigrasi, guna mendukung pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Ubah Persepsi, Fokus pada SDM dan Inovasi Kawasan
Iftitah menilai bahwa transformasi diperlukan untuk menjawab tantangan persepsi keliru di masyarakat bahwa transmigrasi hanya sebatas pemindahan penduduk dari wilayah padat ke wilayah jarang.
"Tantangan itulah yang melatarbelakangi program unggulan kami, transmigrasi patriot, yaitu distribusi SDM unggul di kawasan transmigrasi," ujarnya.
Ia menyayangkan berkembangnya pandangan negatif bahwa transmigrasi hanya memindahkan orang miskin dan memindahkan masalah.
Padahal, menurutnya, legasi nyata dari program transmigrasi telah melahirkan 1.567 desa definitif, 466 ibu kota kecamatan, 116 ibu kota kabupaten, dan bahkan tiga ibu kota provinsi baru.
Program unggulan transmigrasi patriot difokuskan pada distribusi SDM unggul untuk mempercepat pemerataan pembangunan serta penguatan ekonomi di kawasan transmigrasi.
Selain membentuk tim ekspedisi patriot, pemerintah juga merancang program beasiswa patriot bagi generasi muda yang akan menempuh pendidikan S2 dan mengabdi di kawasan transmigrasi.
Lima Kawasan Prioritas Jadi Pusat Pertumbuhan dan Inovasi
Lima kawasan ditetapkan sebagai prioritas pengembangan transmigrasi berbasis pendidikan dan inovasi, yakni:
- Rempang, Kepulauan Riau
- Mamuju, Sulawesi Barat
- Merauke, Papua Selatan
- Melolo, Sumba Timur, NTT
- Selaparang, Lombok Timur, NTB
Beasiswa patriot dirancang agar para mahasiswa tidak hanya mengikuti kegiatan akademik, tetapi juga aktif dalam pengabdian masyarakat.
Tujuannya adalah untuk mendekatkan kampus dengan realitas kehidupan, serta mendorong inovasi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat di kawasan transmigrasi.
"Kita ingin mendekatkan kampus dengan laboratorium lapangannya, yakni kampus berdampak bukan menara gading. Ke depan kawasan transmigrasi akan menjadi pusat laboratorium ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan pusat inovasi dunia," kata Iftitah.
Ia menegaskan bahwa orientasi baru transmigrasi bukan lagi sekadar soal jumlah penduduk yang dipindahkan, melainkan pada seberapa besar masyarakat dapat mencapai kesejahteraan melalui proses industrialisasi, hilirisasi, dan pembangunan yang terintegrasi.
- Penulis :
- Aditya Yohan