
Pantau - Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, menerima bantuan revitalisasi untuk 10 sekolah dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Tantangan Akses dan Infrastruktur Jadi Prioritas Perbaikan
Bantuan disalurkan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), dengan tujuan memperluas akses pendidikan yang layak bagi anak-anak usia sekolah di daerah pedalaman.
Bupati Tambrauw, Yeskiel Yesnath, menyatakan bahwa revitalisasi sekolah merupakan langkah strategis untuk mengatasi kesenjangan pendidikan akibat kondisi geografis yang ekstrem.
“Selain itu, minimnya infrastruktur sekolah dan keterbatasan tenaga pengajar di daerah pedalaman menjadi masalah utama yang harus segera diatasi,” ujar Yesnath.
Saat ini, banyak anak di Tambrauw terpaksa putus sekolah karena sulitnya akses menuju fasilitas pendidikan.
Pemerintah daerah sebelumnya telah menjalankan program sekolah berbasis asrama di Distrik Fef.
Namun program ini belum mampu menjangkau seluruh wilayah, sehingga dukungan pemerintah pusat diperlukan untuk memperluas cakupan ke distrik lain seperti Sausapor dan Mubrani.
Rp20 Miliar untuk Revitalisasi, Tambrauw Ajukan Dukungan Lanjutan
Kementerian Pendidikan telah melakukan revitalisasi terhadap 10 sekolah di Tambrauw yang terdiri dari tiga SD dan tujuh SMP, dengan total anggaran mencapai Rp20 miliar.
Selain pembangunan fisik, peningkatan kualitas guru juga menjadi fokus agar pemerataan pendidikan tidak hanya sebatas akses, tetapi juga menyentuh aspek mutu.
Verifikasi faktual terhadap pengajuan anggaran tambahan untuk tahun 2025 akan dilakukan pada bulan Oktober mendatang.
Apabila belum memungkinkan direalisasikan tahun depan, program akan difokuskan untuk tahun anggaran 2026 dengan pendampingan khusus dari kementerian terkait.
- Penulis :
- Aditya Yohan