
Pantau - Festival Musim Dingin 2025 yang digelar di Bukit Fatukolen, Desa Tunua, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, menjadi ruang perekat persaudaraan dan kekeluargaan warga Mollo di tengah suhu dingin yang mencapai 18 derajat Celsius.
Momen Budaya di Tengah Udara Dingin
Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, menghadiri langsung festival tersebut pada Sabtu, 6 September 2025, bersama Ketua DPRD NTT Emelia Julia Nomleni dan Bupati TTS Eduard Markus Lioe.
Kehadiran mereka disambut dengan prosesi adat Natoni dan pengalungan kain tenun khas Mollo oleh para tua adat sebagai simbol penghormatan budaya.
Dalam sambutannya, Johni menegaskan bahwa Festival Musim Dingin bukan hanya sekadar hiburan, tetapi menjadi ruang kebersamaan yang memperkuat nilai kekeluargaan dan kekerabatan masyarakat TTS.
"Festival ini bermakna sebagai ruang kebersamaan, memperkuat nilai kekeluargaan dan kekerabatan di Kabupaten TTS," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa di tengah arus modernisasi, kegiatan seperti ini penting untuk menjaga ikatan sosial dan identitas budaya masyarakat.
Ekspresi Seni, UMKM, dan Dukungan bagi Generasi Muda
Festival juga menjadi panggung bagi generasi muda untuk mengekspresikan bakat seni dan menjadikannya peluang profesional.
"Festival ini wadah baik bagi anak-anak kita untuk tampil, menyalurkan hobi, bahkan menjadikannya profesi yang bermanfaat," kata Johni.
Wagub NTT turut memberikan apresiasi khusus kepada Grup Dance Kici Ana FBS atas penampilan energik mereka.
Grup ini akan mewakili Indonesia dalam The Annual Indonesia Remarkable Festival 2025 di Washington DC.
Rangkaian acara festival mencakup tarian tradisional, peragaan busana, konser musik, dan pameran produk UMKM lokal.
Panorama Bukit Fatukolen yang hijau turut menambah keindahan suasana, sekaligus menjadi daya tarik wisata alam.
Produk-produk lokal dari masyarakat Mollo dipamerkan dan dijual dalam berbagai stan UMKM.
Wagub Johni menyempatkan diri berbelanja sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku ekonomi lokal.
"Dengan berbelanja di UMKM, kita ikut mendorong peningkatan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Suasana festival semakin hangat ketika Johni menyanyi bersama warga dengan lagu-lagu daerah, menciptakan momen kebersamaan yang berkesan.
Fatukolen: Dingin Udara, Hangat Persaudaraan
Festival Musim Dingin 2025 menegaskan bahwa Fatukolen bukan hanya dikenal karena dinginnya udara, tetapi karena hangatnya rasa persaudaraan antarwarga.
Nilai tersebut menjadi kekuatan utama dalam memperkuat pembangunan dan kehidupan sosial di wilayah TTS.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan