
Pantau - Ratusan warga yang tinggal di hunian sementara (huntara) 1 dan 2 di Dusun Kampung Baru, Desa Konga, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengeluhkan keterbatasan fasilitas dasar akibat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Air Bersih Terbatas, Pendidikan dan Layanan Kesehatan Jadi Sorotan
Keluhan tersebut disampaikan langsung warga kepada Gubernur NTT Melki Laka Lena saat melakukan kunjungan kerja ke Flores Timur pada Sabtu (6/9/2025).
"Air bersih sangat terbatas, jarak sekolah menengah jauh, kondisi banjir sering terjadi, sementara pelayanan kesehatan pun masih minim," kata Kepala Dusun Kampung Baru, Yohanes Fandi Benediktus.
Sekitar 400 kepala keluarga menghuni dua huntara tersebut sejak relokasi pasca-erupsi.
Warga juga mengalami keterbatasan benih dan pupuk, kehilangan lahan garapan karena berada di zona bencana, serta menyebut bahwa bantuan beras yang diterima belum mencukupi kebutuhan harian.
Yohanes menyampaikan bahwa masyarakat sangat berharap pemerintah segera membangun hunian tetap di lokasi yang lebih aman, salah satunya di wilayah Nobeleto yang sudah mulai dipertimbangkan sebagai lokasi pemukiman permanen.
Meski hidup dalam keterbatasan, warga tetap berusaha mandiri dengan membentuk kelompok tani antar desa dan mengelola lahan secara bersama-sama.
Pemerintah Provinsi Siap Tindak Lanjut, Gubernur Janjikan Beasiswa dan Pembangunan Hunian Tetap
Kunjungan Gubernur Melki menjadi momen penting bagi warga untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada pemerintah provinsi.
Gubernur juga menyalurkan bantuan makanan dan mengecek kondisi kebutuhan harian warga, termasuk ketersediaan air bersih, sanitasi, serta akses pendidikan bagi anak-anak.
Menanggapi keluhan warga, Gubernur Melki menyatakan bahwa pemerintah provinsi akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk mencari solusi jangka pendek maupun panjang.
Untuk pendidikan, Gubernur meminta warga mendata anak-anak usia SD hingga SMP agar datanya bisa diserahkan kepada bupati, sedangkan siswa SMA dan SMK akan ditangani oleh pemerintah provinsi.
Sementara itu, untuk mahasiswa yang terdampak, pemerintah provinsi akan mengupayakan beasiswa atau keringanan biaya melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah NTT dan pihak kampus.
"Nama-nama anak kuliah serahkan ke kami. Saya akan minta Kepala LLDIKTI wilayah NTT membicarakannya dengan pimpinan kampus agar bisa dapat beasiswa atau keringanan biaya," ujar Gubernur Melki.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf