HOME  ⁄  Nasional

KH Anwar Zahid Dukung Program Sekolah Rakyat Prabowo untuk Putus Rantai Kemiskinan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

KH Anwar Zahid Dukung Program Sekolah Rakyat Prabowo untuk Putus Rantai Kemiskinan
Foto: (Sumber: Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam peresmian Gedung SDI di Pesantren Ulumiyah Al Makruf, Pare, Kabupaten Kediri, Minggu (7/9/2025). Acara tersebut turut dihadiri Dai kondang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah Bojonegoro, Jawa Timur KH Anwar Zahid dan para kiai, santri, dan tokoh masyarakat setempat. ANTARA/HO-Biro Humas Kemensos.)

Pantau - KH Anwar Zahid, dai kondang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan dukungannya terhadap Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah strategis memutus rantai kemiskinan.

Sekolah Rakyat Dinilai Jembatan Masa Depan Anak Miskin

Pernyataan tersebut disampaikan KH Anwar Zahid dalam tausiyah saat peresmian Gedung SDI di Pesantren Ulumiyah Al Makruf, Pare, Kabupaten Kediri, Minggu (7/9/2025), yang juga dihadiri Menteri Sosial Saifullah Yusuf, para kiai, santri, dan tokoh masyarakat.

"Saya mendukung dan setuju Program Presiden Prabowo yang menghadirkan Sekolah Rakyat. Ini khusus untuk keluarga miskin. Kalau ingin memperkuat perekonomian bangsa, ya sasarannya penduduk miskin disekolahkan," ujarnya.

Ia menegaskan pembangunan manusia tidak cukup hanya mengandalkan aspek ekonomi, melainkan juga harus memadukan empat unsur penting, yakni negara, agama, orang tua, dan anak.

Menurutnya, Sekolah Rakyat menjadi jembatan penting bagi anak-anak keluarga kurang mampu agar memiliki masa depan yang lebih baik.

Adopsi Nilai Pesantren, Perkuat Ekosistem Pendidikan

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menambahkan bahwa Sekolah Rakyat terinspirasi dari sistem pendidikan pesantren yang dikenal berbasis asrama (boarding school).

"Pesantren adalah boarding school yang sudah terbukti membentuk anak-anak berkarakter dan berakhlak," ujarnya.

Ia berharap kehadiran Sekolah Rakyat dapat memperkuat ekosistem pendidikan berbasis nilai, moral, dan kemandirian dengan dukungan para kiai dan pesantren.

Nilai-nilai pesantren juga diadopsi dalam sistem pendidikan Sekolah Rakyat, yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah (desil 1–2) dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Miniatur Pengentasan Kemiskinan Terpadu

Sekolah Rakyat digagas sebagai miniatur pengentasan kemiskinan terpadu karena mengintegrasikan berbagai program prioritas pemerintah, antara lain:

  • cek kesehatan gratis
  • makan bergizi gratis
  • jaminan kesehatan
  • Koperasi Desa Merah Putih
  • program 3 juta rumah

Hingga saat ini tercatat sudah ada 100 Sekolah Rakyat yang beroperasi di berbagai daerah.

Kementerian Sosial menargetkan jumlah tersebut meningkat menjadi 165 Sekolah Rakyat untuk jenjang SD, SMP, dan SMA/sederajat pada tahun ajaran 2025/2026.

Total kapasitasnya mencapai 15.895 siswa, didukung oleh 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik.

Penulis :
Aditya Yohan