billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KPAI Koordinasi dengan Polda Jabar dan Pemda Terkait Kasus Ibu Bunuh Diri dan Racuni Dua Anak di Bandung

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

KPAI Koordinasi dengan Polda Jabar dan Pemda Terkait Kasus Ibu Bunuh Diri dan Racuni Dua Anak di Bandung
Foto: (Sumber: Komisioner KPAI Diyah Puspitarini. ANTARA/Azmi Samsul Maarif..)

Pantau - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat dan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bandung terkait kasus seorang ibu berinisial EN (34) yang bunuh diri setelah diduga meracuni dua anaknya di Banjaran, Kabupaten Bandung.

Prihatin Kasus Filisida, Masyarakat Diminta Lebih Peduli

Anggota KPAI, Diyah Puspitarini, menyampaikan bahwa kasus tersebut termasuk filisida, yaitu pembunuhan anak oleh orang tua.

"Kami koordinasi dengan polisi dan pemda," ujarnya.

KPAI menekankan pentingnya peran serta lingkungan sekitar untuk mencegah kasus serupa terulang.

"Memang ini sebuah keprihatinan dan kami sangat berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan pada masyarakat, ya tentunya harus bisa melakukan pencegahan, terutama kalau persoalannya mengenai ekonomi," kata Diyah.

Proses Hukum Tetap Berjalan

KPAI meminta agar proses hukum tetap dijalankan untuk mengungkap secara jelas penyebab kematian anak.

"Kalau yang terkait dengan suaminya, lebih baik kita serahkan kepada pihak kepolisian. Sekalipun ini filisida, kami tetap berharap bahwa proses hukum tetap berjalan agar anak ini diketahui penyebab kematiannya secara jelas. Memang dibunuh oleh ibunya, tapi kan faktor utamanya kenapa ibu sampai melakukan demikian, juga perlu diungkap," lanjut Diyah.

Kronologi Kejadian

Peristiwa ini terjadi pada Jumat (5/9/2025). EN ditemukan tewas tergantung di tiang pintu rumah kontrakannya, sementara dua anaknya yang berusia 9 tahun dan 11 bulan ditemukan tak bernyawa di dalam rumah.

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh YS, suami korban, yang baru pulang kerja pada subuh hari.

Polisi menemukan surat wasiat yang ditinggalkan korban, berisi ungkapan penderitaan hidup dan kekesalan terhadap suaminya.

Penulis :
Aditya Yohan