
Pantau - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus menjadi ujung tombak dalam mencetak generasi yang siap kerja sekaligus memiliki daya saing global.
Pelepasan 200 Siswa Magang ke Jepang dan Rusia
Pernyataan tersebut disampaikan Abdul Mu’ti dalam acara pelepasan 200 siswa SMK yang akan mengikuti program magang ke Jepang dan Rusia di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"SMK harus menghasilkan lulusan yang siap kerja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Program magang internasional ini adalah bukti nyata bahwa anak-anak kita mampu bersaing dan siap mengembangkan karir di level global," ungkap Abdul Mu’ti.
Pemerintah saat ini fokus memperkuat pendidikan vokasi melalui berbagai program unggulan, salah satunya menyiapkan kurikulum dan strategi pembelajaran SMK yang selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
"Secara nasional, sekarang ini lebih dari 500 SMK di Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan mitra di luar negeri. Bahkan, sebagian siswa sudah mendapat kesempatan magang sebelum lulus. Ini menunjukkan kualitas pendidikan vokasi kita semakin dipercaya," jelas Abdul Mu’ti.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan SMK empat tahun sebagai terobosan agar lulusan lebih matang.
Pada tahun tambahan tersebut, siswa akan dibekali keterampilan praktis, bahasa asing, pemahaman lintas budaya, serta soft skills untuk mendukung kesiapan kerja.
"Harapannya, setelah lulus, mereka bisa langsung bekerja, membuka usaha, atau melanjutkan pendidikan tinggi dengan bekal yang lebih kuat," tambahnya.
Dukungan Daerah dan Sekolah
Bupati Cilacap, Samsul Auliya Rahmat, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat terhadap pendidikan vokasi.
"Kami bangga anak-anak Cilacap bisa menembus pasar kerja internasional. Ini bukan hanya membuka masa depan mereka, tetapi juga membawa nama baik daerah dan Indonesia. Saya berharap semakin banyak anak SMK yang bisa mengikuti jejak ini," ujarnya.
Kepala SMK Muhammadiyah Majenang, Ahmad Syarifudin, menuturkan bahwa sebagian siswa yang diberangkatkan ke luar negeri berasal dari sekolahnya dan sebagian lainnya dari SMK Muhammadiyah di Jawa Tengah.
"Mayoritas berangkat ke Jepang, dan ada satu siswa ke Rusia. Semua sudah melalui persiapan bahasa dan pelatihan sesuai kebutuhan industri," kata Ahmad Syarifudin.
Pelepasan siswa magang ke Jepang dan Rusia ini menegaskan kembali bahwa SMK memiliki peran strategis dalam mencetak generasi terampil yang mampu bersaing di era global.
- Penulis :
- Shila Glorya