Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Banjir Bali Tewaskan 14 Orang, Puan Maharani Desak Pemerintah Bertindak Cepat dan Transparan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Banjir Bali Tewaskan 14 Orang, Puan Maharani Desak Pemerintah Bertindak Cepat dan Transparan
Foto: (Sumber: Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto : Dok/Andri)

Pantau - Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan kerusakan parah akibat banjir besar yang melanda sebagian besar wilayah Bali.

Ia mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk segera bertindak cepat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak serta mempercepat program pemulihan infrastruktur dan ekonomi.

"Banjir di Bali menelan korban jiwa, merusak rumah warga, melumpuhkan aktivitas perdagangan, bahkan pariwisata yang menjadi nadi ekonomi. Ini bukan sekadar bencana alam, melainkan ujian kapasitas negara dalam melindungi rakyat," ujar Puan, Jumat.

"Pemerintah harus bergerak cepat memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi sejak hari pertama," tambahnya.

Data BNPB: 14 Tewas, 562 Warga Mengungsi

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis, 11 September 2025, pukul 11.00 WIB, banjir di Bali telah mengakibatkan 14 orang meninggal dunia.

Dua orang masih dalam pencarian di wilayah Kota Denpasar.

Laporan dari BPBD Bali menyebutkan terdapat 120 titik banjir yang tersebar di tujuh kabupaten/kota:

  • Denpasar: 81 titik
  • Gianyar: 14 titik
  • Badung: 12 titik
  • Tabanan: 8 titik
  • Karangasem: 4 titik
  • Jembrana: 4 titik
  • Klungkung: 1 titik

Sebanyak 562 warga juga dilaporkan mengungsi, dengan rincian:

  • Kabupaten Jembrana: 327 orang
  • Kota Denpasar: 235 orang

Puan: Perlu Tindakan Darurat dan Pemulihan Menyeluruh

Puan menekankan sejumlah langkah teknis yang harus segera dilakukan pemerintah:

Distribusi bantuan darurat berupa makanan siap saji, air bersih, obat-obatan, pakaian, serta kebutuhan khusus bagi bayi, anak-anak, dan lansia

  • Penyediaan tempat pengungsian yang layak dan aman
  • Pengadaan fasilitas sanitasi dan layanan kesehatan darurat
  • Akses pendidikan sementara bagi anak-anak yang terdampak

"Pendataan akurat dan transparan atas korban jiwa, kerugian material, dan jumlah pengungsi untuk memastikan bantuan tepat sasaran," tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pemulihan infrastruktur vital seperti jalan utama, jembatan, sistem drainase, dan pasar rakyat yang lumpuh akibat banjir.

Mitigasi Jangka Panjang dan Dukungan untuk Warga Kecil

Dalam jangka panjang, Puan meminta pemerintah memperkuat sistem mitigasi bencana melalui:

  • Audit tata ruang
  • Penataan daerah aliran sungai (DAS)
  • Reboisasi kawasan hulu
  • Pembangunan sistem drainase perkotaan yang memadai
  • Ia juga menekankan pentingnya komunikasi publik yang jelas dan cepat.

"Jangan sampai warga hanya menunggu bantuan yang tak kunjung datang. Pemerintah daerah dan pusat harus hadir nyata di lapangan dengan langkah konkret," katanya.

Menurut Puan, Bali sebagai wajah utama pariwisata Indonesia membutuhkan perhatian khusus dalam masa pemulihan ini.

"Pemulihan Bali harus dilakukan dengan pendekatan menyeluruh. Jangan hanya memperbaiki infrastruktur yang rusak, tetapi juga memastikan masyarakat kecil, para pedagang pasar, petani, hingga pelaku UMKM mendapatkan dukungan finansial agar tidak semakin terpuruk," ungkapnya.

Ia menutup dengan penegasan bahwa negara harus hadir secara nyata dalam situasi seperti ini.

"Bencana ini adalah pengingat bahwa negara harus hadir secara nyata. Bali harus segera pulih, dan DPR RI akan mengawal agar proses pemulihan berjalan transparan, cepat, dan berpihak pada masyarakat," tutup Puan.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti