
Pantau - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, memastikan bahwa kasus campak di wilayah ibu kota tidak mengalami lonjakan signifikan seperti yang terjadi di sejumlah provinsi lain di Indonesia.
Lonjakan Terbatas di Dua Wilayah
Dalam keterangannya, Pramono menyebutkan bahwa lonjakan kasus campak hanya terjadi di dua wilayah, yakni Kecamatan Cilincing dan Cengkareng.
"Jakarta saat ini hal yang berkaitan dengan campak sebenarnya tidak ada sesuatu peningkatan seperti yang terjadi di provinsi-provinsi lain," ujarnya.
Meski ada peningkatan kasus di dua wilayah tersebut, jumlahnya relatif sama dengan tahun sebelumnya.
"Sehingga dengan demikian, untuk persoalan yang menyangkut campak di Jakarta ini benar-benar tidak seperti yang dikhawatirkan," ungkapnya.
Imunisasi Massal Jadi Langkah Pencegahan
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengungkapkan bahwa hingga awal September 2025, tercatat 218 kasus campak dan 63 kasus rubella di Jakarta.
"Kasus campak di DKI Jakarta itu sempat naik. Ada 218 kasus pada awal September, dan juga ada 63 kasus rubella yang sudah terkonfirmasi. Alhamdulillah, tidak ada kematian yang dilaporkan sampai dengan saat ini," jelasnya.
Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yaitu sebanyak 38 kasus positif campak.
Sebagai bentuk penanganan, Dinas Kesehatan DKI bersama pemangku wilayah telah melaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI) atau imunisasi massal.
"Jadi, kami hitung ada sekian anak yang harus dilakukan imunisasi untuk mencegah agar kasus campaknya tidak bisa meluas. Kami isolasi kasusnya supaya tidak meluas," kata Ani.
Sebanyak 9.000 anak menjadi target sasaran imunisasi campak, dengan cakupan saat ini telah mencapai 77,22 persen dan program imunisasi masih terus berjalan.
Imunisasi campak dilakukan untuk memberikan kekebalan optimal terhadap campak dan rubella, dengan jadwal pemberian pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan saat anak duduk di kelas 1 SD.
"Kalau di lingkungan kita ada bayi, balita yang berusia 9 dan 18 bulan, maka kita ajak, kita pastikan, kita dorong untuk mendapatkan imunisasi campak atau MR. Imunisasinya harus lengkap karena ini salah satu pencegahan yang sangat efektif untuk mencegah penularan penyakit campak," tegasnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan