
Pantau - Pemerintah Kota Madiun bersama Kementerian Dalam Negeri dan Bakesbangpol Jawa Timur menggelar pembinaan dan evaluasi terhadap 492 siswa yang terlibat aksi demonstrasi ricuh di gedung DPRD Kota Madiun pada akhir Agustus lalu.
Pembinaan Libatkan Forkopimda dan Orang Tua Siswa
Kegiatan pembinaan ini melibatkan Forkopimda Kota Madiun, tokoh masyarakat, tokoh agama, ratusan siswa peserta demo, serta orang tua mereka.
Wali Kota Madiun, Maidi, menegaskan pentingnya langkah ini agar kejadian serupa tidak terulang.
"Hari ini kita ada pembinaan pasca demo, itu kita evaluasi. Kejadian yang membawa hal tidak menyenangkan ini harus kita hentikan. Anak-anak kita kumpulkan, kita temukan dengan orang tuanya untuk minta maaf," ungkapnya.
Maidi menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar evaluasi, melainkan juga pembinaan menyeluruh.
"Ini bagian dari pembinaan. Kita evaluasi, mungkin ada materi tambahan yang perlu diberikan kepada anak-anak maupun orang tua. Dari Kemendagri juga ada materi untuk Forkopimda, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, sehingga menjaga secara keseluruhan," ujarnya.
Apresiasi dari Kemendagri dan Bakesbangpol Jatim
Direktur Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Sri Handoko Taruna, mengapresiasi langkah cepat Pemkot Madiun dalam meredam situasi pasca kericuhan.
"Saya berterima kasih atas respons cepat yang dilakukan Pemkot Madiun dan forkopimda sehingga kondisi bisa segera terkendali dan kondusif. Pemkot juga melakukan cooling system bekerja sama dengan pihak lain. Saya setuju, mereka ini adalah anak-anak kita generasi bangsa yang perlu kita bimbing. Prinsip, kita semua sepakat ini untuk menjaga Kota Madiun, jaga Indonesia," ungkapnya.
Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, Eddy Supriyanto, juga menekankan peran keluarga dalam menjaga anak agar tidak mudah terprovokasi, khususnya melalui media sosial.
"Pak Wali Kota sudah merespon cepat dengan menghidupkan kembali siskamling, kampung merah putih, dan kampung tangguh. Kita harus jaga anak-anak agar tidak terprovokasi, utamanya melalui media sosial," tegasnya.
Siswa Diminta Bijak Bermedia Sosial dan Pahami Konsekuensi
Materi pembinaan yang diberikan meliputi pembentukan karakter positif, penguatan jiwa nasionalisme, wawasan kebangsaan, serta kesadaran hukum sejak dini.
Pemkot Madiun berharap melalui kegiatan ini para pelajar lebih memahami konsekuensi hukum maupun sosial dari keterlibatan dalam aksi demonstrasi, lebih bijak dalam menggunakan media sosial, serta mampu menjaga pergaulan di masyarakat.
Kegiatan semakin haru ketika para siswa diminta meminta maaf langsung kepada orang tua masing-masing.
Beberapa siswa tampak menangis saat momen tersebut berlangsung.
- Penulis :
- Shila Glorya