Pantau - Puluhan warga yang terdampak ledakan di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, masih bertahan di posko pengungsian yang disiapkan pemerintah daerah.
Warga Bertahan di Posko Darurat
Para pengungsi saat ini menempati fasilitas Musala Daarun Naiim yang dialihfungsikan sebagai posko sementara.
Mayoritas dari mereka adalah ibu rumah tangga dan lansia yang rumahnya terdampak ledakan.
"Ini terhitung hari kedua ya para pengungsi berada di posko. Saat ini jumlahnya ada 50 jiwa dari total 84 jiwa terdampak yang masih mengungsi," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel, Essa Nugraha.
Pemerintah daerah telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi selama tujuh hari ke depan.
"Sesuai dengan standar penanganan BPBD, masuk dalam siaga darurat, maka kita dirikan selama sepekan," kata Essa Nugraha.
Kisah Pengungsi yang Kehilangan Tempat Tinggal
Salah satu pengungsi, Eka Prastiwi, mengaku bersama keluarganya terpaksa mengungsi karena rumahnya sudah tidak layak huni akibat ledakan yang terjadi pada Jumat (12/9) dini hari.
Ia menceritakan bahwa saat kejadian, dirinya baru saja bangun tidur dan sama sekali tidak mendengar suara dentuman awal.
"Kejadiannya kan subuh. Saya kira suara kucing di loteng, jadi tidak terdengar dentuman sama sekali malah mendengar suara ledakan besar," jelas Eka.
Pemerintah daerah memastikan kebutuhan makan dan minum para pengungsi akan tercukupi melalui koordinasi bersama Dinas Sosial (Dinsos) Tangsel.
- Penulis :
- Arian Mesa
