Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ribuan Alumni Teknik Mesin ITB Ramaikan Reuni Besar Jakarta

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Ribuan Alumni Teknik Mesin ITB Ramaikan Reuni Besar Jakarta
Foto: Reuni alumni Teknik Mesin ITB di Jakarta hadirkan ribuan lintas generasi dari 1956 hingga 2023, tegaskan solidaritas tanpa batas. (Dok. Istimewa)

Pantau - Ikatan Alumni Teknik Mesin ITB menggelar reuni lintas generasi di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Sabtu (13/9/2025). Acara ini menjadi momentum pertama setelah sepuluh tahun vakum akibat pandemi Covid-19.

Ribuan alumni Teknik Mesin ITB dari berbagai angkatan tumpah ruah memenuhi Gedung Kemenperin. Dari wajah senior angkatan 1956 hingga mahasiswa angkatan 2023, semua hadir dalam suasana hangat dan penuh cerita lintas generasi.

Reuni ini bukan hanya ajang temu kangen, melainkan penegasan kembali peran besar alumni dalam perjalanan bangsa.

Ketua Ikatan Alumni Teknik Mesin ITB, Rilly Christian Hutabarat, menekankan perlunya jembatan yang menghubungkan antarangkatan yang jaraknya kian jauh.

"Kami sebagai organisasi alumni untuk pertemuan seperti ini perlu ya. Karena range umur itu udah jauh berbeda. Sudah lebar. Sehingga diperlukan acara-acara seperti ini untuk menyatukan," kata Rilly di Gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Sabtu (13/9/2025).

Menurut Rilly, alumni mesin harus tetap jadi garda terdepan mendukung pemerintah. Ia menegaskan reuni tidak hanya berhenti pada temu muka, tetapi juga menjadi ruang bertukar gagasan sekaligus pengalaman dari generasi ke generasi.

"Kami selalu mendukung ya (pemerintah). Kemarin saya ketemu sama senior yang paling senior gitu, umur 90 pak Muslimin Nasution. Dia bilang begini, 'alumni mesin itu harus ada di jantungnya pembangunan negara ini, harus berkontribusi disitu', gitu katanya pesannya begitu, semoga kita bisa bisa berkontribusi lah," ujarnya.

Di sisi lain, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB juga menyambut positif kegiatan ini. Dekan FTMD ITB, Hermawan Judawisastra, menyatakan reuni selaras dengan program strategis kampus yang berfokus pada pendidikan, riset, dan layanan kepakaran.

"Nah, poin dua dan poin tiga ini perlu dan sangat butuh dukungan setelah kolaborasi dengan alumni," ujar Hermawan.

Ia menambahkan, keberagaman angkatan yang hadir menjadi bukti kuat bahwa solidaritas alumni masih terjaga. Kolaborasi yang terbangun di antara lintas generasi ini akan semakin mengokohkan langkah FTMD dalam menjalankan program unggul ke depan.

"Semuanya berkumpul di sini. Dan ini akan membuat kolaborasi yang sangat baik dan juga akan mendukung program terutama program yang terakhir tadi, ini akan sangat mendukung. Sehingga ke depan FTMD seharusnya akan bisa lebih fokus dan juga bisa menjalankan program tersebut," tuturnya.

Hermawan menegaskan kekompakan alumni Teknik Mesin sudah mengakar kuat dengan semboyan solidarity forever yang kini diterjemahkan sebagai solidaritas tanpa batas. Menurutnya, semangat ini bukan hanya jargon kosong, melainkan energi nyata yang menjaga keberlangsungan kegiatan fakultas.

"Alumni teknik besin itu sudah terkenal kekompakannya dengan jargon solidarity forever, atau yang tadi terjemahkan di dalam program ini, solidaritas tanpa batas. Nah, ini yang kita terus samakan dan ini menjadi satu hal yang membuat kita bisa terus bersama-sama kompak dan menjaga kegiatan-kegiatan serta pengembangan di fakultas ini," tuturnya.

Selain semangat kebersamaan, alumni Teknik Mesin juga telah menorehkan kontribusi nyata. Tahun lalu, dukungan alumni berhasil mengumpulkan dana hingga Rp7 miliar untuk membangun fasilitas ikonik bernama Teras FTMD. Fasilitas tersebut kini menjadi pusat kolaborasi tidak hanya untuk internal fakultas, tetapi juga fakultas lain di ITB.

"Dari dukungan alumni, kita bisa membuat ada satu namanya teras FTMD. Di mana kami-kami membutuhkan dana sebesar Rp7 miliar saat itu, dan itu semua didukung oleh alumni. Sehingga membuat satu bangunan yang ikonik yang saat ini menjadi tempat kolaborasi, dan bukan hanya di dalam internal FTMD tapi juga membuat kolaborasi dengan fakultas-fakultas lainnya yang banyak berkunjung ke tempat tersebut. Dan itu semuanya dari dukungan alumni," tukasnya.

Tokoh nasional pun terlihat hadir dalam reuni ini. Mereka antara lain Jero Wacik, Muslimin Nasution, Susilo Siswoutomo, Budhi Muliawan Suyitno, hingga ratusan nama besar lain yang pernah mengabdi di pemerintahan dan industri strategis. Kehadiran para tokoh senior ini menambah warna reuni yang mengedepankan persatuan lintas era.

Penulis :
Khalied Malvino