Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

TNI AD Ungkap 19 Macan Tutul Jawa di Pegunungan Sanggabuana lewat Ekspedisi Konservasi Bersama SCF

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

TNI AD Ungkap 19 Macan Tutul Jawa di Pegunungan Sanggabuana lewat Ekspedisi Konservasi Bersama SCF
Foto: (Sumber: Tim Ekspedisi Macan Tutul Jawa TNI AD menggelar ekspedisi pelestarian alam di kawasan Pegunungan Sanggabuana, Kabupaten Karawang. ANTARA/HO-TNI-AD)

Pantau - Tim Ekspedisi Macan Tutul Jawa TNI AD menggelar ekspedisi pelestarian alam di kawasan Pegunungan Sanggabuana, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dengan capaian penting berupa teridentifikasinya 19 individu macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) melalui metode ilmiah terbaru.

Dalam ekspedisi tersebut, tim memasang 40 unit kamera jebak yang berhasil merekam 198 aktivitas satwa liar.

Rekaman itu tidak hanya mengungkap keberadaan 19 individu macan tutul Jawa dan macan kumbang, termasuk dua anak macan, tetapi juga mendokumentasikan satwa langka lain seperti elang Jawa.

Survei Ilmiah Pertama di Wilayah Sanggabuana

Ini merupakan survei pertama menggunakan metode ilmiah dan protokol standar untuk menghitung populasi macan tutul Jawa di Pegunungan Sanggabuana.

Hasil ini sekaligus memperkuat status kawasan tersebut sebagai area bernilai konservasi tinggi.

Koordinator Tim Survei Macan Tutul Jawa Sanggabuana dari Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), Bernard T. Wahyu Wiryanta, menyampaikan bahwa survei ini memberikan masukan penting bagi pemerintah.

"Dengan adanya survei populasi ini, selain mendapat data individu macan tutul Jawa, juga dilakukan mitigasi ancaman dan pemetaan preferensi pakan. Data ini akan menjadi dasar penting dalam usulan perubahan fungsi hutan Sanggabuana menjadi kawasan konservasi, sehingga ada kepastian hukum terhadap status hutan dan upaya perlindungan keanekaragaman hayati dapat lebih maksimal," ujarnya.

Prajurit TNI AD Aktif Jaga Habitat dan Tekan Perburuan

Prajurit Resimen Latihan Tempur (Menlatpur) Kostrad TNI AD dilibatkan langsung dalam riset, menjaga agar latihan tempur tidak mengganggu habitat satwa.

Mereka juga aktif melakukan patroli anti-perburuan dan pencegahan perambahan hutan.

Kehadiran prajurit terbukti menekan angka perburuan satwa dilindungi di kawasan tersebut secara signifikan.

Tahap pertama survei yang berlangsung hingga Agustus 2025 telah rampung, dan kamera jebak kini dipindahkan ke titik-titik lain untuk survei lanjutan.

Temuan awal menunjukkan bahwa populasi macan tutul di kawasan seluas sekitar 10.000 hektare masih tergolong signifikan, namun juga menjadi pengingat pentingnya perlindungan habitat untuk mencegah potensi ancaman ekologis.

Perkuat Usulan Sanggabuana Jadi Kawasan Konservasi

TNI AD bersama SCF dan para pemangku kepentingan lainnya terus memperkuat peran dalam menjaga keseimbangan ekosistem Pegunungan Sanggabuana.

Hasil ekspedisi diharapkan dapat mempercepat proses penetapan kawasan ini sebagai kawasan konservasi resmi.

Tim Ekspedisi Macan Tutul Jawa TNI AD dilepas oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, pada Februari 2025 di Resimen Latihan Tempur (Menlatpur) Kostrad Sanggabuana.

"Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keanekaragaman hayati demi kelangsungan hidup generasi mendatang. TNI AD akan terus mendukung kegiatan pelestarian hutan lindung seperti ini," ujar Kasad.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen TNI AD dalam program unggulannya "Bersatu Dengan Alam", yang tidak hanya menjaga kedaulatan negara tetapi juga melindungi lingkungan hidup Indonesia.

Penulis :
Aditya Yohan