Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BGN Klarifikasi Polemik Surat Pernyataan MTsN 2 Brebes Terkait Program Makan Bergizi Gratis

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BGN Klarifikasi Polemik Surat Pernyataan MTsN 2 Brebes Terkait Program Makan Bergizi Gratis
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Seorang siswa berbagi lauk pauk kepada teman sebangkunya saat menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 9 Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/9/2025). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.)

Pantau - Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan klarifikasi terkait polemik yang muncul akibat beredarnya surat pernyataan dari MTsN 2 Brebes, Jawa Tengah, yang viral di media sosial dan menimbulkan kesan bahwa pihak sekolah lepas tanggung jawab dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

BGN dan Sekolah Tegaskan Angket Hanya Untuk Identifikasi Alergi Siswa

Korwil BGN Kabupaten Brebes, Arya Dewa Nugroho, menyampaikan bahwa angket yang sempat dibagikan tidak bertujuan untuk membebaskan tanggung jawab pihak sekolah atau penyelenggara program.

" Informasi yang beredar seolah-olah BGN lepas tangan adalah tidak benar. Dari hasil dari mediasi, pihak MTs menarik angket tersebut dan menjelaskan ke wali murid bahwa angket tersebut ditarik dan murni membagikan angket terkait alergi siswa saja," kata Arya.

Pernyataan tersebut juga ditegaskan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MTsN 2 Brebes yang menegaskan bahwa tidak ada maksud melepaskan tanggung jawab dari pihak mana pun melalui dokumen yang beredar.

Pihak sekolah juga telah menandatangani perjanjian kerja sama sebagai penerima manfaat Program MBG sesuai petunjuk teknis (juknis) dari BGN.

Kepala Sekolah Jelaskan Tujuan Angket Adalah Demi Keamanan Siswa

Kepala MTsN 2 Brebes, Syamsul Maarif, menjelaskan bahwa surat pernyataan tersebut disusun sebagai bagian dari kesiapan pelaksanaan program MBG.

" Surat pernyataan yang beredar bermaksud untuk mengetahui kesiapan siswa-siswi dalam menerima Program MBG, mengingat kondisi kesehatan siswa-siswi serta adanya alergi atau ketidakcocokan dalam hal makanan dari program tersebut," ujar Syamsul.

Sebelumnya, viral di media sosial sebuah surat yang ditujukan kepada orang tua siswa agar menyatakan kesediaannya menerima atau menolak Program MBG.

Dalam surat itu, orang tua juga diminta menanggung risiko pribadi serta tidak menuntut pihak sekolah atau panitia penyelenggara jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti keracunan, reaksi alergi, atau ketidakcocokan makanan dengan kondisi kesehatan anak.

Setelah dilakukan klarifikasi dan mediasi, pihak sekolah menarik angket tersebut dan menyampaikan penjelasan resmi kepada wali murid.

Penulis :
Ahmad Yusuf