
Pantau - Kementerian Komunikasi dan Digital mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan pembelajaran mesin (machine learning) ke dalam sistem digitalisasi layanan Perlindungan Sosial (Perlinsos) guna meningkatkan kecepatan, akurasi, dan keamanan penyaluran bantuan sosial.
AI Bantu Olah Data Penerima Bantuan dalam Skala Besar
Direktur Aplikasi Pemerintah Digital Direktorat Jenderal Teknologi Pemerintah Digital, Yessi Arnaz Ferari, menyatakan bahwa pemanfaatan AI bertujuan untuk mengolah data besar secara efisien dan tepat sasaran.
"Tahap awal adalah menyusun algoritma penargetan. Setelah jelas, AI akan membantu mengolah data dalam jumlah besar," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa salah satu bentuk penerapan AI yang sudah berjalan adalah teknologi face recognition untuk memverifikasi identitas penerima bantuan sosial.
Sistem digitalisasi Perlinsos nantinya akan menjadi pintu utama untuk data calon penerima bantuan, dan terintegrasi dengan sistem milik berbagai instansi pemerintah.
SPLP Jadi “Tol Digital” untuk Layanan Pemerintah
Sistem ini ditopang oleh Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP) yang berfungsi sebagai “tol digital” untuk integrasi data dan aplikasi antar kementerian dan lembaga.
"Fungsi SPLP adalah menginteroperasikan data agar lebih valid, terstandardisasi, dan efisien. Dengan SPLP, cukup satu hub untuk menghubungkan berbagai aplikasi sehingga layanan lebih efektif," jelas Yessi.
SPLP akan menjadi jalur utama pertukaran data lintas instansi, sehingga memperkuat kolaborasi dalam pelaksanaan program perlindungan sosial nasional.
Dengan sistem yang terintegrasi, proses verifikasi data penerima bantuan sosial akan berlangsung lebih cepat, transparan, dan akuntabel.
"Kalau sistem sudah terintegrasi, kita tidak hanya mempercepat penyaluran, tapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat. Negara hadir memastikan data mereka digunakan dengan benar," tambahnya.
Keamanan Data Jadi Prioritas Pemerintah
Pemerintah menegaskan bahwa perlindungan data pribadi menjadi prioritas utama dalam digitalisasi layanan Perlinsos.
Keamanan data dijamin melalui tiga fase penting: saat data disimpan, saat dikirim, dan saat digunakan.
"Semua tahapan itu dijaga dengan standar keamanan yang ketat serta kepatuhan regulasi," tutur Yessi.
Dengan dukungan teknologi AI, sistem SPLP, dan tata kelola data yang ketat, digitalisasi layanan Perlinsos diharapkan dapat mewujudkan sistem yang lebih cepat, akurat, efisien, dan aman bagi masyarakat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf