Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

UI Terima Dokter Palestina untuk Pendidikan Spesialis, Wujud Dukungan Kemanusiaan melalui Jalur Akademik

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

UI Terima Dokter Palestina untuk Pendidikan Spesialis, Wujud Dukungan Kemanusiaan melalui Jalur Akademik
Foto: (Sumber: Rektor UI Heri Hermansyah. ANTARA/Feru Lantara/aa.)

Pantau - Universitas Indonesia (UI) menunjukkan komitmen kemanusiaan terhadap Palestina dengan menerima tiga dokter asal Gaza untuk menempuh pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran UI (FKUI), sebagai bentuk solidaritas melalui jalur pendidikan tinggi.

Pendidikan sebagai Jembatan Solidaritas Global

Rektor UI, Prof. Heri Hermansyah, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya kampus memperluas akses pendidikan, tidak hanya bagi mahasiswa dari daerah 3T di Indonesia, tetapi juga bagi individu dari wilayah konflik seperti Palestina.

"UI ingin hadir untuk kemanusiaan. Dengan menerima mahasiswa Palestina di program spesialis, kami menunjukkan bahwa pendidikan bisa menjadi jembatan solidaritas. Seperti halnya kami berupaya membuka akses bagi mahasiswa dari 3T di Tanah Air, kami juga ingin memberi ruang bagi mereka yang datang dari daerah konflik agar kelak dapat kembali dan mengabdi di negaranya," kata Heri.

Dua dokter Palestina telah memulai pendidikan spesialis di FKUI, masing-masing di bidang Bedah Thoraks dan Bedah Plastik.

Sementara itu, seorang calon mahasiswa lainnya yang seharusnya menempuh studi di bidang Spesialis Paru masih tertahan di Gaza akibat situasi perang yang belum mereda.

"Kami menanti kehadirannya di UI. Kondisi di Gaza memang sangat sulit, tetapi kami berharap suatu hari ia bisa sampai ke Depok dan melanjutkan pendidikannya," ujar Heri.

Didukung Lembaga Nasional dan Internasional

Program pendidikan ini didukung oleh Badan Toraks Kardiovaskuler Indonesia (BTKV), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Indonesian AID (Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional).

Heri menilai inisiatif ini sebagai bentuk investasi jangka panjang yang manfaatnya akan dirasakan luas, baik oleh Palestina maupun komunitas akademik UI.

"Ketika mereka kembali, keahlian yang diperoleh di UI bisa menjadi kontribusi besar bagi Palestina, dan bagi kami di UI, inilah bukti nyata bahwa kampus hadir bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk kemanusiaan," tegasnya.

Dekan FKUI, Prof. Ari Fahrial, menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa Palestina di UI merupakan bentuk solidaritas akademik lintas negara.

" Kami turut prihatin dengan kondisi di Gaza. Pendidikan ini bukan hanya untuk mereka pribadi, tapi juga untuk masyarakat Palestina yang membutuhkan tenaga medis spesialis," ujar Ari.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti