Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dinkes Mataram Awasi Ketat Makanan MBG, Targetkan Stunting Turun Jadi 5 Persen di 2025

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Dinkes Mataram Awasi Ketat Makanan MBG, Targetkan Stunting Turun Jadi 5 Persen di 2025
Foto: (Sumber: Penampakan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/Nirkomala.)

Pantau - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, rutin mengambil sampel makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bentuk pengawasan untuk menjamin keamanan pangan dan kesehatan masyarakat, terutama siswa, ibu hamil, dan balita.

Pemeriksaan Acak Cegah Risiko Keracunan

Kepala Dinkes Kota Mataram, Emirald Isfihan, menjelaskan bahwa pengambilan sampel makanan dilakukan secara acak dan berkala dari dapur-dapur pengelola MBG.

"Dari hasil pengecekan selama ini, alhamdulillah belum ditemukan bahan pangan MBG yang berpotensi menyebabkan keracunan. Misalnya, untuk kandungan bakteri e.coli (Escherichia coli) rata-rata nol," ujarnya.

Langkah ini diambil sebagai respons atas adanya kasus keracunan siswa di luar daerah setelah mengonsumsi makanan dari program serupa.

Dengan keterbatasan jumlah petugas dan waktu, Emirald menyatakan bahwa pengawasan menyeluruh belum memungkinkan dilakukan.

"Dengan keterbatasan petugas dan waktu, kami tidak bisa melakukan pengambilan sampel secara menyeluruh. Jadi, sampel kami ambil secara acak," jelasnya.

MBG Jadi Upaya Pencegahan Stunting dan Investasi Kesehatan

Sampai saat ini, Dinkes Kota Mataram mencatat belum ada kasus keracunan akibat konsumsi MBG, dan hal tersebut diharapkan tetap dapat dipertahankan.

Pengawasan ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Kota Mataram dalam menjaga kualitas makanan, keamanan pangan, dan kesehatan masyarakat yang menerima manfaat dari program MBG.

Emirald berharap, program MBG dapat memberikan dampak positif jangka panjang, terutama dalam mendukung terbentuknya generasi emas 2045.

Salah satu tujuan utama MBG adalah membantu menekan angka stunting di Kota Mataram.

"Melalui program MBG, kami berharap dapat mendukung capaian target penurunan kasus stunting menjadi 5 persen pada akhir tahun 2025, bisa tercapai," kata Emirald.

Saat ini, angka stunting di Kota Mataram tercatat sebesar 6,7 persen, atau sekitar 1.500 kasus, dan ditargetkan turun menjadi 5 persen pada tahun 2025.

Penulis :
Aditya Yohan