Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menhut Pastikan Dukungan Penuh untuk TSTH2 sebagai Penopang Ketahanan Pangan Nasional

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Menhut Pastikan Dukungan Penuh untuk TSTH2 sebagai Penopang Ketahanan Pangan Nasional
Foto: Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dalam acara Serah Terima Jabatan Wamenhut di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis 18/9/2025 (sumber: Kemenhut RI)

Pantau - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni memastikan pemerintah mendukung penuh pengembangan program Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) yang dinilai memiliki potensi besar untuk menunjang ketahanan pangan nasional.

Dukungan Pemerintah untuk KHDTK TSTH2

"Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura ini merupakan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK)," kata Menhut di Jakarta, Jumat.

Indonesia saat ini memiliki 35 KHDTK, dan TSTH2 merupakan salah satu yang paling baru.

"Dengan segala otoritas yang kami miliki di Kementerian Kehutanan, kami akan mendukung sepenuhnya pengembangan KHDTK TSTH2 ini," ujar Raja Juli Antoni.

Menhut melakukan kunjungan kerja ke TSTH2 di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, mendampingi Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

Raja Juli Antoni menyebut TSTH2 sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan hingga pusat tanaman herbal.

"TSTH2 ini sangat sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto terkait food estate dan ketahanan pangan, di mana membutuhkan bibit dan tanaman yang berkualitas," kata Menhut.

Potensi Besar dan Keterlibatan Masyarakat

Indonesia memiliki lebih dari 30 ribu spesies tumbuhan, dengan 9.600 jenis di antaranya memiliki khasiat obat.

"Negara Indonesia memiliki lebih dari 30 ribu spesies tumbuhan, di mana 9.600 jenis di antaranya memiliki khasiat obat. Namun, baru sekitar 300 jenis yang benar-benar masuk dalam pengobatan modern," ujar Raja Antoni.

"Angka ini adalah potret betapa luasnya potensi yang belum tergarap melalui bioprospeksi," imbuhnya.

Pengembangan TSTH2 membutuhkan kolaborasi dan dukungan peningkatan kapasitas masyarakat lokal.

"Peningkatan ini bisa dilakukan dengan kerja sama Kemenhut melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM)," kata Raja Juli Antoni.

Penulis :
Arian Mesa