
Pantau - Pemerintah mengambil langkah antisipatif guna mencegah potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta di wilayah Jabodetabek.
Kekosongan Stok BBM di SPBU Swasta
Dalam beberapa pekan terakhir, SPBU swasta seperti Shell Indonesia, BP, dan Vivo Energy mengalami kekosongan stok BBM.
Kondisi tersebut membuat sebagian pengelola terpaksa menutup sementara layanan pengisian BBM.
Beberapa pemilik SPBU bahkan mencari cara agar tetap bertahan, misalnya dengan menjual minuman seperti kopi atau membuka layanan lain untuk menutupi biaya operasional dan mempertahankan pekerja.
"Kalau efeknya (kekosongan BBM), kami koordinasi dengan kementerian terkait cari solusi supaya tidak sampai ke efek yang dikhawatirkan," ungkap salah satu pejabat pemerintah.
Langkah Pemerintah dan Solusi Pasokan
Pemerintah menegaskan terus melakukan koordinasi lintas kementerian untuk mencari solusi terbaik atas persoalan ini.
Persoalan teknis pasokan dan impor BBM berada di bawah kewenangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Kementerian BUMN.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengarahkan pengelola SPBU yang terdampak kelangkaan BBM untuk bekerja sama dengan PT Pertamina.
Hasil rapat bersama Pertamina dan badan usaha penyedia BBM menghasilkan kesepakatan mekanisme baru pasokan bagi SPBU swasta.
Dalam kesepakatan itu, SPBU swasta seperti Shell dan BP akan membeli base fuel atau bahan bakar murni dari Pertamina sebelum dicampur zat aditif.
Pencampuran aditif akan dilakukan langsung di tangki masing-masing SPBU untuk menjaga standar kualitas sekaligus memastikan kelancaran pasokan.
- Penulis :
 - Arian Mesa
 








