
Pantau - Empat proyek strategis nasional dari Indonesia berhasil masuk sebagai finalis Going Digital Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Bentley Systems, perusahaan global di bidang perangkat lunak rekayasa infrastruktur.
Indonesia Tampil Sejajar dengan Negara Maju
Keempat proyek tersebut terpilih dari hampir 250 nominasi yang berasal dari 47 negara.
Proyek-proyek itu adalah:
- Fasilitas RDF Rorotan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
- Digitalisasi jalur rel oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).
- Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
- Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I oleh PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur.
Prestasi ini memperlihatkan kemampuan Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital seperti digital twin dan kecerdasan buatan untuk menciptakan solusi infrastruktur berkelanjutan.
Chris Bradshaw, Chief Sustainability and Education Officer Bentley Systems, menyatakan, "Kami terinspirasi oleh cara para profesional infrastruktur terus menghadirkan proyek yang lebih tangguh meskipun menghadapi banyak tantangan global, mulai dari perubahan iklim hingga keterbatasan tenaga kerja."
RDF Rorotan: Ubah Sampah Jadi Energi Ramah Lingkungan
PT Wijaya Karya mengembangkan fasilitas pengolahan Refuse-derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara.
Fasilitas ini mampu mengolah 2.500 ton sampah per hari dan menghasilkan bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
Dampaknya signifikan:
- Mengurangi emisi karbon hingga 100.000 ton per tahun.
- Mengurangi volume sampah ke TPA Bantargebang.
WIKA mengadopsi sistem digital ProjectWise, iTwin, dan SYNCHRO dari Bentley untuk integrasi data dan manajemen proyek secara digital.
Hasilnya:
- Alur kerja proyek 30 persen lebih cepat.
- Proyek rampung dalam 10 bulan.
- Efisiensi biaya hingga 15 persen.
Proyek ini bersaing dengan pabrik baja digital Baosteel dan PLTA Caiziba dari China dalam kategori Energy Production.
PT KAI Digitalisasi Jalur Rel, Tingkatkan Keselamatan dan Efisiensi
Dengan jaringan lebih dari 7.000 km, PT Kereta Api Indonesia mengajukan proyek modernisasi perawatan rel berbasis Smart Infrastructure menggunakan Bentley AssetWise dan iTwin.
Inovasi ini bertujuan mengubah sistem perawatan dari reaktif menjadi prediktif.
Manfaat yang dicapai:
- Waktu perawatan rel dipangkas 2–4 jam per segmen.
- Efisiensi meningkat 25–40 persen.
- Umur aset lebih panjang dan emisi karbon berkurang.
- Digitalisasi ini meningkatkan keandalan dan keselamatan perjalanan bagi penumpang.
LRT Jakarta Fase 1B: Digitalisasi Tekan Biaya Hingga Rp246 Miliar
PT Waskita Karya mengembangkan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome–Manggarai) sepanjang 6,4 km, melengkapi Fase 1A sehingga total lintasan menjadi 12,2 km.
Target penyelesaian adalah tahun 2026, dengan harapan mengurangi 21 juta perjalanan kendaraan pribadi per tahun.
Menghadapi tantangan lokasi padat dan keterlibatan banyak pihak, Waskita mengintegrasikan ProjectWise, iTwin, dan SYNCHRO.
Hasilnya:
- Efisiensi pertukaran data meningkat 80 persen.
- Inspeksi lapangan berkurang 20 persen.
- Hemat bahan bakar 7.356 liter.
- Efisiensi biaya mencapai USD14,82 juta atau sekitar Rp246,4 miliar.
- Proyek ini bersaing dalam kategori Rail and Transit dengan Terowongan Severn dari Inggris.
SPAM Jatiluhur I: Solusi Air Bersih untuk Ratusan Ribu Penduduk
Proyek SPAM Regional Jatiluhur I oleh PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur menjawab kebutuhan air bersih bagi 380 ribu penduduk di Karawang, Bekasi, dan sebagian DKI Jakarta.
Dengan kategori Water and Wastewater, proyek ini menggunakan platform Bentley seperti ProjectWise, OpenFlows, SYNCHRO, dan iTwin IoT.
Manfaat yang diperoleh:
- Persetujuan pemangku kepentingan dipercepat 50 persen.
- Penghematan Rp12 miliar.
- Jadwal proyek dipangkas 25 persen.
- Efisiensi energi meningkat 18 persen.
- Emisi karbon turun 1.200 ton.
Proyek ini bersaing dengan pengendalian banjir China Barat Laut dan optimalisasi jaringan air Medellín, Kolombia.
Indonesia Konsisten Ukir Prestasi Global
Keikutsertaan empat finalis Indonesia tahun ini menambah daftar panjang pencapaian dalam Going Digital Awards.
Pada 2023, PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya mendapatkan penghargaan atas proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pada 2024, PT Wijaya Karya meraih penghargaan atas proyek konektivitas jalan dan tol IKN.
Ini membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya sebagai pengguna, tapi juga inovator infrastruktur digital.
Tentang Going Digital Awards dan Konferensi YII 2025
Going Digital Awards merupakan bagian dari konferensi Year in Infrastructure (YII) yang tahun ini diselenggarakan di Amsterdam, Belanda.
Finalis dipilih oleh panel independen berdasarkan inovasi teknologi, dampak sosial-ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.
Terdapat 12 kategori penghargaan, meliputi transportasi, energi, pengelolaan air, hingga jembatan dan terowongan.
Finalis akan mempresentasikan proyeknya pada 14–16 Oktober 2025, dan pemenang diumumkan pada 16 Oktober 2025.
Bentley Systems menyatakan bahwa masa depan infrastruktur bergantung pada pemanfaatan data, model digital, dan kecerdasan buatan.
Kehadiran empat proyek Indonesia menegaskan posisi penting negara ini dalam transformasi infrastruktur digital global.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf