
Pantau - Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, meminta agar pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dijadikan contoh dalam pengelolaan sampah dan limbah secara terpadu dan berkelanjutan.
Tinjau Dapur SPPG Halim, Diaz Soroti Potensi Pengelolaan Limbah
Pernyataan tersebut disampaikan Diaz setelah meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Halim Perdana Kusuma dan beberapa sekolah penerima MBG di wilayah Jakarta Timur, pada Jumat, 19 September 2025.
"Program MBG ini bagus, anak-anak kelihatan senang, porsinya pas, dan juga memperhatikan anak yang alergi. Tapi lebih dari itu, kita juga ingin pastikan pengelolaan sampahnya menjadi contoh terbaik," ungkapnya.
Diaz mencatat bahwa SPPG Halim melayani siswa dari 15 sekolah dengan kapasitas dapur lebih dari 6.000 porsi per hari.
Pengelolaan sampah di dapur ini dilakukan secara terpadu, meliputi:
- Pemilahan antara sampah organik dan anorganik
- Pemanfaatan sampah organik sebagai pakan ternak
- Kerja sama dengan bank sampah
- Penggunaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sederhana di dapur
"Dengan pengomposan, kita bukan hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga menciptakan manfaat baru dari sampah organik," tegasnya.
Dukungan KLH dan Potensi Dampak Lingkungan
Sebagai bentuk dukungan terhadap pengelolaan limbah MBG, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) telah menyerahkan:
Dua unit komposter dengan kapasitas 30–50 kg per hari
Satu unit tambahan IPAL untuk dapur SPPG Halim
Komposter ini digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi kompos padat serta menghasilkan pupuk organik cair yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman.
“Saya berharap SPPG Halim ini bisa menjadi contoh yang paling baik untuk dapur-dapur lain, paling tidak dalam hal pengelolaan sampah dan limbah,” ujarnya.
Program MBG dan Pentingnya Sistem Pengelolaan Sampah
Badan Gizi Nasional menargetkan pembangunan 30.000 unit SPPG hingga akhir tahun 2025.
Dengan rata-rata kapasitas 3.000 siswa per unit, diperkirakan timbulan sampah dari program MBG bisa mencapai 800 ton per hari.
Karena itu, sistem pengelolaan sampah yang terpadu dan tepat guna dinilai sangat penting untuk mendukung keberlanjutan dan keberhasilan program Makanan Bergizi Gratis secara nasional.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf