
Pantau - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menyatakan bahwa langkah realokasi anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak terserap merupakan langkah tepat dan efisien.
Pernyataan ini disampaikan Qodari menanggapi rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang membuka opsi realokasi anggaran MBG ke program lain atau untuk pembayaran utang negara, jika serapan dana tetap rendah hingga akhir Oktober 2025.
"Harusnya langkah yang tepat ya. Pak Prabowo ini kan efisiensi dan realokasi. Kalau dana diambil dari, katakanlah kantong A, dipindahkan ke kantong B, katakanlah kantong B ini MBG. Kantong B serapannya 10 persen, yang 90 persen ini (dana awal) kan enggak ngucur, enggak ada likuiditas," ujar Qodari.
Dana Tidak Boleh Menganggur, Harus Berdampak Langsung ke Rakyat
Qodari menjelaskan bahwa langkah realokasi tersebut logis secara teknis, namun tetap perlu perencanaan dan pematangan teknis agar tidak menciptakan penyumbatan anggaran pada program lain yang menjadi target realokasi.
Ia juga menekankan bahwa anggaran yang tidak terserap lebih baik dialihkan ke program yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
"Saya kalau jadi Pak Purbaya juga sama. Dana yang 90 (persen) ini kalau enggak turun-turun lebih baik didistribusikan kepada program-program yang lain. Agar apa? Agar ekonomi bergerak, kesejahteraan masyarakat juga terpenuhi," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan anggaran MBG menganggur hingga akhir tahun.
Jika hingga akhir Oktober 2025 penyerapan tetap rendah, dana MBG akan dialihkan ke sektor lain, termasuk untuk mengurangi defisit atau membayar utang negara.
"Kalau di akhir Oktober kita bisa hitung dan kita antisipasi penyerapannya hanya akan sekian, ya kita ambil juga uangnya. Kita sebar ke tempat lain, atau untuk mengurangi defisit, atau untuk mengurangi utang. Jadi pada dasarnya enggak ada uang nganggur di departemen atau kementerian yang di-earmark sampai akhir tahun," jelas Purbaya.
Target Program MBG Capai 82,9 Juta Penerima, Namun Serapan Masih Minim
Pada tahun 2025, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk Program MBG.
Program ini menargetkan 82,9 juta penerima manfaat, yang terdiri dari:
- 15,5 juta anak sekolah
- 2,4 juta ibu hamil, menyusui, dan balita
- Kelompok masyarakat lainnya
Pelaksanaan program dijalankan oleh sekitar 32.000 Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) di berbagai daerah.
Meski memiliki cakupan besar, hingga saat ini tingkat penyerapan anggaran masih rendah, sehingga menimbulkan kekhawatiran efektivitas dan distribusi program di lapangan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf