
Pantau - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, menyumbangkan pendapatan dari sedekah sampah senilai Rp20 juta untuk rakyat Palestina.
Aksi pengumpulan sampah ini dilakukan masyarakat dalam rangka peringatan Hari Bersih-Bersih Dunia (World Cleanup Day) yang digelar bertepatan dengan kegiatan Car Free Day (CFD) di Tugu Adipura pada Sabtu.
Sampah Jadi Sumber Kebaikan
Wali Kota Tangerang, Sachrudin, mengungkapkan hasil dari kegiatan tersebut.
"Dari aksi ini terkumpul 8,9 ton sampah dengan nilai konversi Rp20 jutaan yang seluruhnya akan disumbangkan untuk rakyat Palestina," ungkapnya.
Ia menambahkan, "Sampah bukan sekadar persoalan, tetapi bisa menjadi sumber kebaikan bagi saudara-saudara kita di Palestina."
Sachrudin juga mengajak masyarakat untuk menjadikan sampah sebagai peluang sedekah sekaligus bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan.
Selain itu, ia mengapresiasi hadirnya Inovasi Hijau Berkelanjutan (Green Innovation Sustainable), hasil kolaborasi Pemkot Tangerang dengan Yayasan Jaringan Aktivis Lingkungan Hidup Indonesia (JALHI LESTARI).
Program tersebut menawarkan wisata air dengan Kapal Katamaran di Sungai Cisadane yang bisa dinikmati dengan menukarkan botol plastik atau minyak jelantah.
"Harapannya, masyarakat semakin peduli lingkungan, memilah sampah secara mandiri, dan bersama-sama mewujudkan Kota Tangerang yang bersih. Ibarat rumah sendiri, tentu tidak ada seorang pun yang ingin sampah berserakan," ujarnya.
Peran Masyarakat dan Edukasi Sejak Dini
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Wawan Fauzi, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan.
"Karena tidak semua sampah juga harus masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing. Kita harap sampah anorganik ini bisa dikumpulkan dan nanti transit di bank sampah yang ada di lingkungan masing-masing," jelasnya.
Jenis sampah yang dapat disumbangkan antara lain kardus, kertas, botol plastik, botol kaca, koran, galon, perabot plastik, dan sejenisnya.
Sampah tersebut akan dikumpulkan, didaur ulang, dan hasil konversinya disalurkan sebagai bantuan kemanusiaan.
Seorang guru SDN Periuk 4, Trio Hasanudin, turut serta dalam aksi ini dengan membawa sampah anorganik dan minyak jelantah yang dikumpulkan dari siswa dan guru.
"Setiap hari anak murid membawa sampah anorganik dan minyak jelantah jika memang ada di rumah mereka. Hal ini bertujuan untuk mengajarkan mereka akan kebersihan dan memilah sampah," ujarnya.
- Penulis :
- Arian Mesa