
Pantau - TNI bekerja sama dengan Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan Amerika Serikat (DTRA) menggelar pelatihan untuk memperkuat keamanan di bidang kesehatan menghadapi ancaman biologis di Medan, Sumatera Utara.
Fokus Pelatihan dan Tujuan
Pelatihan berlangsung pada 15–18 September 2025 di Rumah Sakit Putri Hijau, Medan, dan diikuti 20 staf laboratorium TNI dari Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau.
Materi kegiatan mencakup sesi interaktif, praktik, dan studi kasus yang membahas surveilans penyakit, penilaian risiko, penggunaan alat pelindung diri (APD), hingga pengelolaan limbah laboratorium.
Kepala Unit Kerja Sama dan Pengabdian Masyarakat Pusat Kesehatan TNI Kolonel Laut (K) Hisnindarsyah menegaskan pentingnya kegiatan ini bagi penguatan kapasitas personel.
"Pelatihan itu merupakan wujud profesionalisme dan dedikasi TNI dalam memelihara dan mengembangkan kemampuan secara bertahap, sistematis, dan berkesinambungan," ungkapnya.
Ia menambahkan, "Pelatihan ini melanjutkan kerja sama DTRA-TNI sebelumnya, termasuk program serupa yang telah diselenggarakan di Jakarta dan Bandung pada awal tahun ini."
Dukungan Internasional dan Harapan ke Depan
Konsul AS untuk Sumatera, Lisa Podolny, menekankan relevansi kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman biologis.
" Kemitraan internasional seperti antara TNI dan DTRA sangat penting untuk memastikan keamanan kesehatan nasional maupun global, serta mengurangi risiko yang terkait dengan ancaman biologis tersebut," ucap Lisa.
Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah pakar, antara lain Profesor Ilmu Kesehatan Lingkungan di Kent State University Dr Christopher J. Woolverton, Presiden Asosiasi Biorisiko Indonesia Dr Diah Iskandriati, serta Epidemiolog UGM Dr Bayu Satria Wiratama.
Program ini menandai dimulainya kohort baru berbasis Sumatera, dengan harapan para peserta dapat menjadi pelatih dan pakar dalam jaringan kesehatan TNI di masa mendatang.
- Penulis :
- Arian Mesa