
Pantau - Anggota Komisi IV DPR RI Eko Wahyudi memastikan stok dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) subsidi dalam kondisi cukup dan terkendali sehingga kebutuhan petani maupun nelayan tetap terpenuhi tanpa gangguan pasokan energi nasional.
Stok BBM Subsidi Terkendali
"Kuota dan pasokan bahan bakar minyak atau BBM nasional dalam kondisi aman dan terkendali," kata Eko Wahyudi di Jakarta.
Ia menegaskan kelangkaan yang sempat terjadi di sejumlah SPBU swasta hanya disebabkan masalah manajemen rantai pasok.
Hal itu, menurutnya, terjadi karena penyesuaian kuota yang kurang tepat serta faktor kesetiaan merek konsumen yang membuat permintaan tidak merata.
Kuota impor BBM nonsubsidi untuk SPBU swasta tahun ini bahkan sudah meningkat 110 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Secara nasional stok BBM subsidi aman, dan petani serta masyarakat nelayan tidak perlu khawatir, dan dipastikan tidak ada kelangkaan di seluruh Indonesia," ujar Eko.
Dukungan DPR dan Kebijakan Pemerintah
DPR, kata Eko, mendukung langkah pemerintah agar pasokan energi tetap terjaga, terkendali, serta masyarakat mendapatkan kepastian layanan.
Hal itu terutama untuk kebutuhan operasional alat pertanian, kapal nelayan, hingga keberlangsungan industri kecil.
"Yang bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian dan perikanan dalam meningkatkan nilai tambah produk," tuturnya.
Pemerintah telah menetapkan total volume BBM bersubsidi pada tahun 2025 sebesar 19,41 juta kiloliter.
Sementara itu, BPH Migas mengalokasikan kuota BBM bersubsidi untuk nelayan kecil atau sektor perikanan melalui Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar sebanyak sekitar 2,3 juta hingga 2,4 juta kiloliter dengan komitmen pasokan tetap aman dan terkendali.
- Penulis :
- Arian Mesa