
Pantau - Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Pemerintah Kota Makassar resmi membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) sebagai upaya memperkuat ketangguhan masyarakat menghadapi potensi bencana.
120 Relawan Dikukuhkan di Pantai Losari
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan bahwa sebanyak 120 relawan KSB dari Kecamatan Biringkanaya dan Manggala dikukuhkan dalam apel pencanangan dan simulasi KSB yang digelar di Anjungan Pantai Losari.
"Untuk pencanangan ini ada 120 relawan tim KSB dan itu terbagi ke dua kecamatan berbeda, yakni Kecamatan Biringkanaya dan Manggala," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa wilayah Biringkanaya dan Manggala rawan banjir sehingga kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci untuk meminimalkan dampak bencana.
Munafri berharap masyarakat tidak hanya menjadi korban pasif, tetapi mampu menjadi subjek aktif dalam penanggulangan bencana mulai dari tahap kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga pemulihan pascabencana.
"Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat adalah hal yang paling penting. KSB bukan hanya sekadar program, tetapi gerakan gotong royong dan solidaritas sosial," ujarnya.
Munafri juga mengajak masyarakat, pemangku kepentingan, dan pilar sosial menjadikan KSB sebagai wadah pembelajaran, kerja sama, serta saling tolong-menolong demi keselamatan bersama.
"Semoga KSB ini bisa menjadi contoh dalam penanggulangan bencana di Kota Makassar. Mari bersama membangun masyarakat yang tangguh," tambahnya.
Dukungan Kemensos dan Forkopimda
Sekretaris Jenderal Kemensos RI, Robben Rico, hadir langsung bersama jajaran Kemensos memberikan dukungan pada pencanangan KSB tersebut.
Forkopimda Kota Makassar juga turut hadir memberikan apresiasi atas terbentuknya relawan KSB.
Robben menjelaskan bahwa KSB memiliki konsep memberikan pertolongan pertama dalam kebencanaan sebelum bantuan skala besar datang dari pusat atau provinsi.
"Jadi konsep KSB adalah memberikan pertolongan pertama dalam kebencanaan sebelum bantuan skala besar datang dari pusat atau provinsi," ungkapnya.
Dengan terbentuknya KSB di Makassar, diharapkan masyarakat lebih sigap, mandiri, dan mampu berkolaborasi dalam menghadapi potensi bencana yang kerap melanda daerah tersebut.
- Penulis :
- Shila Glorya