Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Deteksi Tiga Bibit Siklon Tropis, Dua Diantaranya Berpotensi Pengaruhi Cuaca Indonesia

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BMKG Deteksi Tiga Bibit Siklon Tropis, Dua Diantaranya Berpotensi Pengaruhi Cuaca Indonesia
Foto: (Sumber: Bibit siklon tropis terpantau berada di barat daya Samudera Hindia bagian barat daya Aceh melalui pengamatan aplikasi Trajectory Siklon, Sabtu (13/9/2025) malam. ANTARA/HO-Dok. BMKG.)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi keberadaan tiga bibit siklon tropis yang terpantau aktif pada Senin, 22 September 2025, dengan dua di antaranya berpotensi memengaruhi kondisi cuaca dan gelombang laut di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan.

Tiga bibit siklon tropis tersebut adalah Bibit Siklon Tropis RAGAZA, 92W, dan 98B, yang terpantau di sekitar wilayah Teluk Benggala dan timur laut Samudra Hindia berdasarkan pengamatan satelit cuaca milik BMKG.

BMKG menyampaikan bahwa perkembangan sistem ini harus terus dipantau karena dapat memicu hujan lebat serta gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia.

Siklon RAGAZA Meningkat Jadi Kategori 5

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramadhani, menyampaikan bahwa Bibit Siklon Tropis RAGAZA saat ini berada di Laut Filipina, tepatnya di sebelah timur Pulau Luzon.

Ia menjelaskan, "Dalam 24 jam ke depan, kekuatan Siklon Tropis RAGAZA meningkat menjadi kategori 5 dengan pergerakan ke arah barat menjauhi wilayah Indonesia."

Siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 100 knot atau sekitar 185 km/jam dan tekanan udara minimum sebesar 925 hPa.

Meski menjauh, dampak tidak langsung dari RAGAZA diperkirakan menyebabkan hujan sedang hingga lebat di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.

Selain itu, gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan Kepulauan Sangihe-Talaud.

Dua Bibit Lain Masih Rendah Potensi, Namun Tetap Perlu Diwaspadai

Bibit Siklon Tropis 92W terpantau di Samudra Pasifik Barat, timur laut Papua, dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1.013 hPa.

BMKG menyebutkan bahwa potensi bibit 92W untuk berkembang menjadi siklon tropis masih rendah dalam 24 hingga 72 jam ke depan dan belum berdampak signifikan terhadap wilayah Indonesia.

Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 98B berada di wilayah Teluk Benggala, dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan udara minimum 1.006 hPa.

Meski potensi perkembangannya juga masih rendah, bibit 98B dapat memicu gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di Samudra Hindia bagian barat Aceh dan Selat Malaka bagian utara.

Imbauan BMKG untuk Keselamatan Aktivitas Laut

BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan serta pengguna dan operator transportasi laut, agar lebih waspada dan selalu memperhatikan informasi prakiraan cuaca serta gelombang tinggi.

Langkah ini penting untuk menjaga keselamatan saat melakukan aktivitas pelayaran di tengah potensi cuaca ekstrem yang dipicu oleh sistem bibit siklon tropis tersebut.

Penulis :
Aditya Yohan