Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamenbud Giring Ganesha Tegaskan Konferensi Musik Indonesia 2025 Jadi Momentum Penting Ekosistem Musik Nasional

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Wamenbud Giring Ganesha Tegaskan Konferensi Musik Indonesia 2025 Jadi Momentum Penting Ekosistem Musik Nasional
Foto: Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha (dua kanan) bersama Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) Ahmad Mahendra (dua kiri) dalam konferensi pers Konferensi Musik Indonesia 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu 24/9/2025 (sumber: ANTARA/Adimas Raditya)

Pantau - Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha menegaskan bahwa Konferensi Musik Indonesia 2025 (KMI) akan menjadi momentum penting dalam pengembangan ekosistem musik nasional.

Semangat Glenn Fredly dan Kepemimpinan Baru

Menurut Giring, KMI melanjutkan semangat perjuangan mendiang musisi Glenn Fredly sejak penyelenggaraan di Ambon pada 2018 dan Bandung pada 2019 agar tata kelola industri musik lebih terarah.

"Semangat itu kita tangkap dan kita terus kobarkan api semangatnya. Baru kali ini, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, ekosistem musik bisa benar-benar duduk bersama dengan regulator," ungkapnya.

Konferensi ini menghadirkan kolaborasi lintas Kementerian dan Lembaga, mulai dari Kementerian Kebudayaan, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum, Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata, Kementerian Ketenagakerjaan, hingga Kementerian Komunikasi dan Digital.

Agenda utama konferensi adalah menyusun peta jalan serta rekomendasi kebijakan strategis yang mendukung keberlanjutan industri musik nasional.

Musik sebagai Infrastruktur Kebudayaan dan Ekonomi

Selama tiga hari pelaksanaan, para pemangku kepentingan mulai dari pencipta lagu, musisi lintas genre, promotor, hingga platform digital akan berdiskusi mengenai isu penting seperti royalti, pajak, perizinan konser, pernak-pernik, hingga potensi pariwisata musik.

Giring menekankan bahwa musik harus dipandang sebagai infrastruktur kebudayaan sekaligus penggerak ekonomi.

"Industri ini jika dikelola dengan baik memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, tidak hanya untuk kesejahteraan pelaku musik, tetapi juga pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.

Ia berharap KMI menjadi forum silaturahmi sekaligus ruang advokasi yang melahirkan kebijakan lintas kementerian demi memperkuat posisi Indonesia di kancah musik regional dan global.

Konferensi Musik Indonesia 2025 dijadwalkan berlangsung pada 8–10 Oktober di Jakarta dan dilanjutkan dengan Jakarta Musikcon pada 11–12 Oktober.

Dengan mengusung tema besar "Satu Nada Dasar", KMI diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat perkembangan musik di kawasan regional dan global.

"Istilahnya, ini tempatnya silaturahmi dan nongkrongnya semua di ekosistem musik. Kita menegaskan bahwa musik sebagai infrastruktur kebudayaan sekaligus pergerakan ekonomi yang berkelanjutan," kata Giring.

Penulis :
Leon Weldrick