Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Salurkan Layar Pintar ke Sekolah Negeri dan Swasta, Dukung Literasi Digital Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pemerintah Salurkan Layar Pintar ke Sekolah Negeri dan Swasta, Dukung Literasi Digital Nasional
Foto: (Sumber: Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat saat ditemui wartawan di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Jumat (26/9/2025). ANTARA/Sean Filo Muhamad)

Pantau - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menegaskan bahwa bantuan perangkat pembelajaran berupa smart digital screen atau interactive flat panel diberikan secara merata kepada sekolah negeri dan swasta di seluruh Indonesia.

"Semua, semua (sekolah baik negeri/swasta) dapat," ungkapnya dalam pernyataan resminya.

Namun, Atip menambahkan bahwa bantuan tersebut tidak bersifat wajib dan dapat ditolak oleh sekolah yang tidak menginginkannya.

"Semua dapat, kecuali kalau mereka menolak," jelasnya.

Dorong Pemberantasan Buta Aksara dan Literasi Digital

Wamendikdasmen menyatakan bahwa penggunaan teknologi layar pintar ini diharapkan dapat mempercepat pemberantasan buta aksara di Indonesia.

"Jadi, kita dengan menggunakan bantuan teknologi itu bisa mempercepat untuk penghilangan/pemberantasan buta aksara, Insya Allah," ujarnya.

Selain itu, perangkat ini juga ditujukan untuk meningkatkan kemampuan literasi, khususnya literasi digital di kalangan pelajar.

Langkah ini sejalan dengan komitmen Presiden RI Prabowo Subianto yang sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah akan secara bertahap menyediakan layar pintar digital di seluruh sekolah.

"Sekarang pun kita sudah sebarkan, tapi baru mampu satu sekolah, satu layar digital pintar, smart digital screen. Tapi berarti tahun ini, kita harapkan 330 ribu sekolah akan dapat," kata Presiden.

Atasi Keterbatasan Guru Melalui Siaran Langsung

Penyediaan perangkat ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan mengatasi keterbatasan jumlah tenaga pengajar, terutama di daerah-daerah terpencil.

Presiden menambahkan bahwa pemerintah akan menyeleksi 20 hingga 30 guru terbaik untuk setiap mata pelajaran.

Guru-guru tersebut nantinya akan menyampaikan materi pelajaran melalui sistem siaran langsung dari studio pusat, sehingga dapat diakses secara serentak oleh sekolah-sekolah penerima perangkat layar pintar.

Penulis :
Aditya Yohan