
Pantau - Direktur Regional UNESCO di Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa, menyampaikan apresiasi terhadap komitmen dan kepemimpinan Pemerintah Indonesia dalam memberantas buta aksara, yang dianggap sebagai pencapaian luar biasa di kawasan Asia Tenggara.
"Saya mengapresiasi kepemimpinan Pemerintah Indonesia dan berterima kasih kepada anda semua atas dedikasi dalam memajukan literasi," ungkap Maki saat menghadiri kegiatan Gebyar Pendidikan Nonformal dan Informal serta Peringatan Hari Aksara Internasional 2025 di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Literasi Remaja Hampir Universal, Tapi Tantangan Masih Ada
Menurut data terbaru dari UNESCO Institute of Statistics, tingkat melek huruf orang dewasa di Indonesia usia 15 tahun ke atas telah mencapai sekitar 96 persen, dan untuk kelompok usia muda 15–24 tahun, tingkat literasi hampir mencapai 100 persen.
"Selamat. Ini adalah capaian yang luar biasa. Hal ini mencerminkan kepemimpinan pemerintah Indonesia selama beberapa dekade, dedikasi para guru, ketekunan para pembelajar, dan keterlibatan masyarakat di seluruh nusantara," ujarnya.
Namun, Maki mengingatkan bahwa masih ada tantangan yang harus diatasi untuk memastikan literasi merata di seluruh pelosok Indonesia.
Ia menyoroti empat langkah strategis yang perlu dilakukan:
- Memperluas akses terhadap teknologi dan konektivitas
- Mendukung dan memberdayakan guru serta pendidik
- Mengembangkan kurikulum yang inklusif dan kontekstual
- Memperkuat peluang pembelajaran sepanjang hayat
"Marilah kita memperbarui komitmen pada visi ini. Mari kita terus berinvestasi pada manusia, pada guru, pada inovasi digital, dan pada kebijakan-kebijakan inovatif. Mari kita bekerja sama agar literasi tidak hanya menjadi hak yang tertuang dalam hukum, tetapi juga kenyataan yang dirasakan oleh setiap orang di Indonesia," tambah Maki.
Indonesia Tekan Angka Buta Aksara Jadi di Bawah 1 Persen
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, turut menyampaikan capaian signifikan Indonesia dalam lima tahun terakhir.
"Selama lima tahun terakhir, Indonesia berhasil menurunkan angka buta aksara hingga tinggal 0,92 persen. Tepuk tangan untuk pencapaian ini," ujar Atip.
Meski demikian, Atip menekankan bahwa capaian ini bukanlah akhir dari perjuangan.
Ia menyebut masih ada sejumlah kabupaten yang membutuhkan perhatian khusus dalam pemberantasan buta aksara.
"Pemerintah berkomitmen untuk tidak meninggalkan satupun warga negara di belakang," tegasnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf