Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BPDP Dorong Pemanfaatan Biochar dari Tandan Kosong Sawit, Jawab Isu Keberlanjutan Sawit Indonesia

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BPDP Dorong Pemanfaatan Biochar dari Tandan Kosong Sawit, Jawab Isu Keberlanjutan Sawit Indonesia
Foto: (Sumber: Senior Analis Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Anwar Sadat menyerahkan sertifikat kepada petani peserta pelatihan pembuatan biochar yang diselenggarakan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) bersama BPDP di Desa Bumi Kencana, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (25/9/2025). (Antara/HO/Aspekpir))

Pantau - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) mendorong pemanfaatan biochar dari tandan kosong sawit sebagai solusi ramah lingkungan yang dapat membantu menjawab isu keberlanjutan perkebunan sawit Indonesia, terutama yang selama ini menjadi sorotan Uni Eropa.

"Sehingga dengan penggunaan biochar ini sebagai salah satu upaya kita menjawab isu-isu keberlanjutan yang digaungkan Uni Eropa terhadap sawit kita," ujar Anwar Sadat, Senior Analis Divisi UKMK BPDP, saat menyaksikan praktik pembuatan biochar oleh Aspekpir di Desa Bumi Kencana, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Kurangi Ketergantungan Pupuk Kimia, Petani Sawit Didorong Mandiri Produksi Biochar

Biochar adalah arang aktif dengan kandungan karbon tinggi yang berasal dari bahan organik, dalam hal ini tandan kosong sawit.

Produk ini berfungsi mengikat hara dan air, sangat berguna bagi tanaman sawit, dan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, yang selama ini menjadi beban biaya tinggi bagi petani.

"Sehingga dengan penggunaan biochar akan mengurangi biaya pemupukan," tambah Anwar.

Menurut data dari PASPI, dari satu ton tandan buah segar (TBS), sekitar 22 persen berupa tandan kosong yang dapat digunakan sebagai bahan baku biochar.

" Tinggal nanti Aspekpir bisa melakukan kerja sama dengan pabrik kelapa sawit (PKS) untuk mendapatkan tandan kosong tersebut untuk dijadikan bahan baku biochar," ujarnya.

BPDP menyampaikan apresiasi kepada Aspekpir karena telah aktif mengedukasi petani dan mempromosikan biochar sebagai solusi pertanian berkelanjutan.

Petani Dilibatkan Langsung, Biochar Jadi Produk Bernilai Ekonomis

Ketua Umum Aspekpir, Setiyono, menyebut bahwa pelatihan ini diikuti oleh 110 petani sawit anggota Aspekpir di Musi Banyuasin, dengan tujuan agar mereka dapat memproduksi biochar secara mandiri.

Ia menjelaskan bahwa banyak lahan sawit di Sungai Lilin yang sudah memasuki siklus tanam kedua, sehingga kesuburan tanah mulai menurun.

"Salah satunya dengan mengaplikasikan biochar dari tandan kosong sawit yang banyak tersedia di sekitar kita ini," jelas Setiyono, yang juga merupakan transmigran asal Kediri, Jawa Timur.

Biochar tidak hanya berguna untuk lahan sawit, tetapi juga memiliki nilai ekonomis.

Menurut praktisi pengguna biochar, Arif Firmansyah, permintaan terhadap biochar datang dari individu, kelompok tani, rumah tangga, komunitas, hingga perusahaan perkebunan.

Ia menambahkan bahwa produksi biochar kini sudah berkembang dari skala kecil hingga pabrik berskala besar.

"Petani kelapa sawit punya peluang untuk memanfaatkan biochar sebagai produk yang layak dipasarkan di sekitar tempat tinggal maupun pasar yang lebih luas," tegasnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti