Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gas Bumi Jadi Pilar Swasembada Energi, BPH Migas Dorong Perluasan Jargas Nasional

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Gas Bumi Jadi Pilar Swasembada Energi, BPH Migas Dorong Perluasan Jargas Nasional
Foto: (Sumber: Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati berbicara dalam forum group discussion (FGD) bersama PT PGN Tbk, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (26/9/2025). ANTARA/HO-BPH Migas)

Pantau - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati, menegaskan bahwa gas bumi memiliki peran strategis sebagai pilar utama dalam mewujudkan swasembada energi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Erika dalam forum group discussion (FGD) bersama PT PGN Tbk yang digelar di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat, 26 September 2025.

"Gas bumi tidak hanya berperan sebagai energi transisi yang lebih bersih, tetapi juga menjadi penopang utama perekonomian nasional, mulai dari mendukung sektor industri, kelistrikan, hingga rumah tangga, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat," ungkapnya.

Erika menyebutkan bahwa pemanfaatan gas bumi sejalan dengan prioritas nasional kedua dari Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yaitu penguatan sistem pertahanan dan kemandirian bangsa.

Prioritas tersebut mencakup swasembada energi, pangan, air, serta pengembangan ekonomi hijau, biru, dan ekonomi kreatif.

Perluasan Infrastruktur dan Sinergi Energi Bersih

Dalam FGD tersebut, dibahas pengembangan infrastruktur jaringan gas bumi (jargas) sebagai langkah konkret transisi energi bersih di berbagai wilayah.

Erika menekankan pentingnya sinergi antara BPH Migas, PGN, dan badan usaha terkait lainnya untuk mempercepat pembangunan jargas.

"Semuanya bermuara pada satu tujuan, yaitu menghadirkan tata kelola hilir migas yang transparan, adil, efisien, dan mampu menjawab kebutuhan energi masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," tegasnya.

Anggota Komite BPH Migas, Wahyudi Anas, juga menyoroti pentingnya pemanfaatan jargas berbasis sistem klaster compressed natural gas (CNG).

Ia menyatakan, "Kami mendorong agar pemanfaatan Jaringan gas dengan sistem klaster CNG bisa lebih efektif dan menjangkau masyarakat luas di wilayah Sleman dan Yogyakarta sekitarnya, kami berharap jargas dapat menjadi solusi energi yang efisien, ramah lingkungan, serta memberikan manfaat nyata bagi rumah tangga, pelanggan kecil, maupun industri."

Kunjungan Lapangan dan Perluasan Sektor Pemanfaatan

Selain diskusi, BPH Migas juga melakukan kunjungan lapangan pada 25–26 September 2025 ke beberapa lokasi strategis, yakni Truntum Gasblock Borobudur dan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di Karangrejo, Magelang, serta ke Pressure Regulating Station (PRS) Yogyakarta di Sleman.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pemanfaatan jargas berjalan optimal dan akses gas bumi dapat diperluas ke masyarakat secara merata.

Wahyudi menambahkan bahwa peningkatan jumlah pelanggan jargas akan memperkuat distribusi energi gas bumi di Indonesia.

Ia juga meminta badan usaha melakukan pembaruan data secara rutin agar pemerintah bisa memantau harga jual jargas dengan lebih adil dan transparan.

Direktur Komersial PGN, Aldiansyah Idham, mengungkapkan bahwa perluasan jargas kini menyasar berbagai sektor baru, seperti rumah sakit, hotel, restoran, dan kafe.

"Kami mohon terus didukung. Kita berkolaborasi, sinergi, sehingga kami bisa terus mengembangkan infrastruktur jaringan gas dengan sistem klaster CNG tidak hanya di wilayah Sleman dan Yogyakarta saja, tapi daerah dan provinsi yang lain," ujarnya.

FGD ini juga dihadiri oleh jajaran Anggota Komite BPH Migas, yaitu Abdul Halim, Basuki Trikora Putra, Eman Salman Arief, Harya Adityawarman, Iwan Prasetya Adhi, Saleh Abdurrahman, dan Yapit Sapta Putra.

Turut hadir pula Direktur Gas Bumi BPH Migas Soerjaningsih, serta Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Hery Murahmanta.

Penulis :
Ahmad Yusuf