Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Komisi V DPR Soroti Akses Transportasi dan Regulasi Wisata Borobudur, Dampak Ekonomi Warga Turun 30 Persen

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Komisi V DPR Soroti Akses Transportasi dan Regulasi Wisata Borobudur, Dampak Ekonomi Warga Turun 30 Persen
Foto: (Sumber: Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti.)

Pantau - Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti, menyoroti sejumlah tantangan serius dalam pengembangan pariwisata di Desa Wanurejo dan kawasan sekitar Candi Borobudur, khususnya terkait keterbatasan akses transportasi dan kebijakan pembatasan jumlah wisatawan.

“Banyak wisatawan kesulitan menjangkau desa wisata karena terbatasnya moda transportasi umum. Ke depan, perlu kerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk menyediakan bus wisata, shuttle, atau moda transportasi lain yang memudahkan akses ke Wanurejo,” ujar Novita saat kunjungan kerja di Magelang.

Pembatasan Pengunjung Dinilai Timbulkan Dampak Ekonomi

Selain akses transportasi, Novita juga menyoroti dampak kebijakan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur yang sebelumnya 10 ribu orang per hari menjadi hanya 2 ribu.

Pembatasan ini, menurutnya, berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat sekitar.

Data yang diterima Komisi V DPR RI menunjukkan adanya penurunan perekonomian masyarakat hingga 30 persen.

“Kami berharap ada solusi regulasi yang lebih berpihak pada masyarakat. Kalau dulu bisa sampai 10 ribu pengunjung, kenapa sekarang hanya 2 ribu? Padahal, desa-desa wisata sangat bergantung pada jumlah wisatawan yang datang,” tegas Novita.

Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menyebut bahwa kondisi tersebut perlu dievaluasi secara komprehensif melalui investigasi dan inventarisasi masalah di lapangan.

Ia berharap, dengan dukungan dari DPR RI dan kementerian terkait, persoalan transportasi dan regulasi dapat segera diatasi.

Novita juga menyampaikan optimisme bahwa langkah-langkah perbaikan yang tepat akan membantu mengembalikan gairah ekonomi masyarakat, khususnya di desa-desa wisata di sekitar kawasan Candi Borobudur.

Penulis :
Ahmad Yusuf