Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kunjungi Rumah Aman di Ngada, Yane Bima Arya Tegaskan Komitmen PKK Pusat Dukung Korban Kekerasan Perempuan dan Anak

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Kunjungi Rumah Aman di Ngada, Yane Bima Arya Tegaskan Komitmen PKK Pusat Dukung Korban Kekerasan Perempuan dan Anak
Foto: (Sumber: Staf Ahli Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat Yane Bima Arya meninjau Rumah Aman di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, didapatkan di Jakarta, Sabtu (27/9/2025). ANTARA/HO-Puspen Kemendagri)

Pantau - Yane Bima Arya, Staf Ahli Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat, melakukan kunjungan spontan ke Rumah Aman di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu, 27 September 2025.

Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan dukungan langsung kepada perempuan dan anak korban kekerasan yang sedang dalam pendampingan.

"Ini bentuk dukungan kami, PKK Pusat, (terkait) apa yang terjadi, fenomena sosial apa yang terjadi di Ngada ini," ungkap Yane menegaskan kepedulian PKK Pusat terhadap kondisi sosial di daerah.

Serap Informasi untuk Diskusi dan Intervensi Lebih Luas

Kehadiran Yane dilakukan tanpa agenda khusus dan lebih bersifat spontan untuk mendengar langsung kondisi yang terjadi di lapangan.

Informasi yang diperoleh dari pengurus Rumah Aman akan menjadi bahan diskusi di tingkat TP PKK Pusat guna mencari solusi penanganan yang tepat.

Ia menekankan bahwa setiap daerah memiliki kearifan lokal serta pola penanganan kasus kekerasan yang berbeda, sehingga dibutuhkan pendekatan yang kontekstual.

Yane juga mengingatkan bahwa penanganan terhadap korban kekerasan tidak hanya menyangkut aspek materi, tetapi juga aspek nonmateri seperti kesehatan mental.

"Kita juga membutuhkan teman-teman medis yang bukan fisik, tapi juga psikis ya. Kita akan diskusikan lebih lanjut," ujarnya.

Perlu Kolaborasi Lintas Pihak Hingga Tingkat Pusat

Lebih lanjut, Yane menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Kolaborasi harus terjalin baik di tingkat daerah maupun pusat agar pendekatan yang dilakukan bisa lebih menyeluruh dan berkelanjutan.

Isu ini juga perlu diketahui oleh instansi terkait, seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, agar kebijakan dan intervensi yang diberikan bisa lebih maksimal.

"Kalau sudah sampai ke pusat, ada intervensi yang lebih maksimal, (sehingga) kita bisa menolong lebih banyak," ia menambahkan.

Melalui kunjungan ini, PKK Pusat ingin memastikan bahwa suara dan kebutuhan korban mendapat perhatian serta penanganan yang tepat dari seluruh pemangku kepentingan.

Penulis :
Ahmad Yusuf