Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BTN Hadirkan Program Tukar Sampah Jadi Tabungan untuk Kurangi Cicilan KPR

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

BTN Hadirkan Program Tukar Sampah Jadi Tabungan untuk Kurangi Cicilan KPR
Foto: Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo dalam acara peluncuran "Bayar Angsuranmu Pakai Sampahmu" di Pesona Kahuripan 11, Bogor, Sabtu 27/9/2025 (sumber: BTN)

Pantau - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) meluncurkan program inovatif yang memungkinkan nasabah mengurangi cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui pengelolaan sampah rumah tangga.

Program Tukar Sampah Jadi Cicilan

Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menjelaskan, program ini dirancang untuk mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus meringankan beban keuangan masyarakat.

"Program ini kami rancang agar mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus meringankan beban keuangan masyarakat. Melalui program ini, kami mengajak para developer dan warga perumahan untuk mulai memilah sampah," ungkapnya.

Sampah yang dikelola dengan baik dapat ditukar dengan uang dan digunakan khusus untuk mengurangi angsuran KPR.

Semakin banyak sampah dikumpulkan, semakin besar tabungan yang bisa dimanfaatkan untuk pembayaran cicilan rumah.

BTN bekerja sama dengan Rekosistem, perusahaan pengelola sampah berbasis teknologi, untuk menjalankan program ini.

Melalui layanan Reko Keliling & BTN, masyarakat bisa menyetorkan berbagai jenis sampah mulai dari plastik, logam, kertas, minyak jelantah, hingga elektronik bekas.

Sampah yang masuk akan dipilah, dicatat, lalu dikonversi menjadi poin bernama Rekopoin yang selanjutnya ditransfer ke rekening BTN nasabah untuk membantu pembayaran cicilan.

Sejalan dengan Strategi Ramah Lingkungan

Program ini sejalan dengan strategi environmental, social, and governance (ESG) BTN dalam menghadirkan pembiayaan rumah ramah lingkungan.

“Melalui program ini, pengelolaan sampah dari rumah bukan hanya sekadar untuk menabung dan mengurangi cicilan KPR, tapi juga menjadi tabungan bagi masa depan bumi yang lebih baik,” ujar Setiyo.

CEO dan Co-Founder Rekosistem Ernest Christian Layman menegaskan bahwa masalah sampah di Indonesia masih pelik karena sebagian besar berakhir di tempat pembuangan akhir dan membutuhkan biaya tinggi untuk dikelola.

“Ini bukan hanya inovasi finansial, tapi juga kontribusi nyata menjaga bumi agar tetap lestari,” katanya.

Direktur Utama Pesona Kahuripan, Angga Budi Kusuma, menilai inovasi BTN memberikan keuntungan ganda bagi masyarakat.

“Pembeli rumah bisa menukar sampah menjadi tabungan untuk mengurangi angsuran. Di Pesona Kahuripan, sebanyak 3.800 unit sudah menggunakan material ramah lingkungan. Dengan lebih dari 14 ribu warga, kami siap mendukung program ini dan melibatkan UMKM agar manfaatnya semakin luas,” ungkap Angga.

Dengan mekanisme ini, sampah yang biasanya berakhir di tempat pembuangan akhir kini memiliki nilai nyata sebagai tabungan sekaligus solusi menjaga kelestarian lingkungan.

Penulis :
Shila Glorya