
Pantau - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa pengusaha Billy Haryanto, yang dikenal publik sebagai Billy Beras, sebagai saksi dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan.
"Pemeriksaan atas nama BH, wiraswasta", ungkap Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, saat dikonfirmasi dari Jakarta, Senin (29/9).
Pemeriksaan terhadap Billy dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Billy Diduga Terima Dana dari Beberapa Proyek Strategis
Nama Billy Haryanto sebelumnya disebut dalam persidangan perkara DJKA dengan terdakwa Putu Sumarjaya dan Bernard Hasibuan pada 9 November 2023.
Dalam persidangan tersebut, Billy disebut menerima uang senilai Rp3,2 miliar dari Direktur Utama PT Istana Putra Agung, Dion Renato Sugiarto, terkait proyek pembangunan jalur kereta api antara Stasiun Solo Balapan dan Kalioso (paket JGSS 4).
Selain itu, Billy juga disebut menerima dana Rp2,2 miliar dari proyek di Balai Teknik Jawa Timur, yang juga dikerjakan oleh Dion Renato.
Untuk proyek pembangunan jalur kereta api ruas Bogor–Sukabumi di Jawa Barat, Billy diduga menerima uang sebesar Rp1,6 miliar.
Kasus Berawal dari OTT, Total 15 Tersangka dan 2 Korporasi Ditetapkan
Kasus dugaan korupsi di DJKA ini mencuat dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK pada 11 April 2023 di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah (sekarang menjadi BTP Kelas I Semarang).
Awalnya, KPK menetapkan 10 orang sebagai tersangka yang langsung ditahan.
Hingga November 2024, jumlah tersangka meningkat menjadi 14 orang, dan KPK juga menetapkan dua korporasi sebagai tersangka.
Pada 12 Agustus 2025, KPK menetapkan tersangka ke-15, yaitu seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kemenhub bernama Risna Sutriyanto (RS), yang juga langsung ditahan.
Dugaan tindak pidana korupsi tersebut mencakup beberapa proyek strategis nasional, seperti:
- Pembangunan jalur kereta api ganda Solo Balapan–Kadipiro–Kalioso
- Proyek kereta api di Makassar, Sulawesi Selatan
- Empat proyek konstruksi jalur KA dan dua proyek supervisi di Lampegan, Cianjur, Jawa Barat
- Proyek perbaikan perlintasan sebidang di wilayah Jawa dan Sumatera
Dalam pelaksanaannya, proyek-proyek tersebut diduga kuat telah diatur sejak awal, termasuk dalam proses administrasi dan penentuan pemenang tender.
KPK Terus Kembangkan Kasus, Sejumlah Nama Lain Akan Dipanggil
KPK juga telah memanggil beberapa saksi lain, termasuk pejabat eselon III Kemenhub, Ketua Kadin Solo, Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhi, dan mantan Kepala BTP Kelas I Surabaya.
Lembaga antirasuah ini bahkan membuka kemungkinan memanggil anggota Komisi V DPR periode 2019–2024 untuk dimintai keterangan terkait kasus ini.
KPK menegaskan bahwa pengembangan kasus akan terus dilakukan guna mengungkap seluruh pihak yang terlibat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf