
Pantau - Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Bekasi, dr. Irsad Sadri, Sp.M, mengungkapkan bahwa penyakit katarak kini tidak lagi hanya menyerang lansia, tetapi juga mulai banyak ditemukan pada usia muda.
"Tren katarak kini mulai muncul pada usia yang lebih muda akibat gaya hidup tidak sehat, meski sebagian besar tetap dialami oleh lansia", ungkapnya.
Kondisi ini menunjukkan pergeseran epidemiologi katarak yang sebelumnya identik dengan kelompok lanjut usia menjadi masalah kesehatan mata di kalangan usia produktif.
Gaya Hidup Tak Sehat dan Diabetes Jadi Pemicu Utama
Dr. Irsad menjelaskan bahwa faktor utama pemicu katarak di usia muda antara lain adalah kebiasaan hidup tidak sehat serta meningkatnya jumlah kasus diabetes.
Ia juga menekankan bahwa katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia dan angka prevalensinya terus meningkat setiap tahun.
Pencegahan melalui edukasi dan deteksi dini menjadi kunci agar kasus katarak tidak berujung pada kebutaan.
"Operasi yang dilakukan dengan teknik fakoemulsifikasi tanpa jahitan, dapat memulihkan pasien lebih cepat sehingga bisa segera kembali beraktivitas", tambahnya.
PHG dan Perdami Bekasi Gelar Operasi Katarak Gratis untuk 85 Pasien
Dalam rangka memperluas akses layanan mata, Primaya Hospital Group (PHG) melalui EyeQu LASIK & Eye Center bekerja sama dengan Perdami Bekasi menggelar kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak 2025.
Sebanyak 85 pasien menerima layanan operasi katarak secara gratis dalam kegiatan ini.
Chief Business Development Officer PHG, Yoseph Bambang Pamungkas, menjelaskan bahwa pelaksanaan operasi tersebut didanai dari hasil penggalangan dana komunitas melalui kegiatan olahraga virtual.
Ribuan peserta dari berbagai kota berpartisipasi dalam kegiatan olahraga tersebut, dan jarak tempuh mereka dikonversi menjadi donasi untuk membiayai operasi pasien.
"Inisiatif ini membuktikan bahwa olahraga bukan hanya tentang menjaga kebugaran, tetapi juga bisa menjadi gerakan sosial dengan dampak nyata bagi masyarakat", ujarnya.
Yoseph menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi pengingat bahwa katarak bukan hanya persoalan medis, tetapi juga persoalan sosial yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
"Melalui program sosial ini, kami tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya deteksi dini serta pola hidup sehat untuk mencegah katarak", tegasnya.
Ia menekankan bahwa deteksi dini, pemeriksaan rutin, dan gaya hidup sehat merupakan langkah penting untuk menurunkan risiko kebutaan akibat katarak, terutama di usia produktif.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf