Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Satu Santri Tewas, 38 Masih Dicari Akibat Runtuhnya Bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Satu Santri Tewas, 38 Masih Dicari Akibat Runtuhnya Bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo
Foto: (Sumber: Tim SAR gabungan mencari korban bangunan mushalla yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025) malam. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/YU)

Pantau - Satu orang santri dinyatakan meninggal dunia dan puluhan lainnya masih dalam pencarian akibat runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9/2025).

Proses Evakuasi dan Korban

Kepala Bidang Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dodi Yuleova, mengonfirmasi bahwa total 102 orang telah dievakuasi.

Dari jumlah tersebut, 91 orang melakukan evakuasi secara mandiri, sementara 11 orang dievakuasi oleh tim SAR.

Sebanyak 101 orang dinyatakan selamat, sedangkan satu orang meninggal dunia.

" satu orang meninggal dunia," kata Dodi Yuleova saat menjawab pertanyaan pewarta di Jakarta, Selasa.

Proses evakuasi masih berlangsung dan melibatkan tim gabungan dari Basarnas, BPBD, pemadam kebakaran, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat setempat.

Menurut laporan terbaru dari Kepala Kantor SAR Surabaya, masih ada 38 orang dalam pencarian.

"Dalam pencarian 38 orang," ungkap Dodi.

Kronologi dan Tantangan Pencarian

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Edy Prakoso, menyampaikan bahwa pencarian difokuskan pada area reruntuhan mushala, tempat sejumlah santri tertimpa bangunan saat sedang melaksanakan shalat berjamaah.

Kantor SAR Surabaya menerima laporan insiden pada Senin sore pukul 15.35 WIB.

Saat kejadian, proses pengecoran bangunan sedang berlangsung sejak pagi hari.

Diduga fondasi bangunan tidak kuat sehingga menyebabkan bangunan bertingkat runtuh hingga ke lantai dasar.

Tim SAR menghadapi tantangan berat karena kondisi reruntuhan sangat padat dan medan sempit.

Untuk mempercepat akses ke lokasi korban, peralatan ekstrikasi digunakan secara intensif.

Basarnas juga mengerahkan personel terbaik, termasuk Regu Basarnas Spesial Grup (BSG) dari Jakarta dan regu penolong dari beberapa Kantor SAR terdekat.

Penulis :
Ahmad Yusuf