Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mendikdasmen Tekankan Pentingnya Tujuh Kebiasaan Hebat bagi Siswa di Samarinda

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Mendikdasmen Tekankan Pentingnya Tujuh Kebiasaan Hebat bagi Siswa di Samarinda
Foto: (Sumber: Mendikdasmen Profesor Abdul Mu'ti saat berbincang dengan para pelajar di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (30/9/2025). ANTARA/Ahmad Rifandi..)

Pantau - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menekankan pentingnya internalisasi Tujuh Kebiasaan Hebat kepada siswa-siswi dalam acara Pagi Ceria di Samarinda, Kalimantan Timur.

Pembentukan Generasi Sehat dan Produktif

Acara Pagi Ceria digelar untuk membentuk generasi yang sehat, kuat, dan produktif.

"Acaranya tadi satu rangkaian acara Pagi Ceria dimulai dari menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, berdoa untuk menumbuhkan spiritualitas, hingga Senam Anak Indonesia Hebat atau SAIH untuk membiasakan anak-anak beraktivitas fisik," ujar Abdul Mu'ti.

Ia menjelaskan bahwa aktivitas fisik penting karena generasi muda mulai menunjukkan gejala malas bergerak, sehingga rentan mengalami masalah kebugaran maupun mental.

Program Pagi Ceria sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam AstaCta ke-4, yaitu menumbuhkan kebiasaan positif baru bagi siswa.

Tujuh Kebiasaan Hebat

Mendikdasmen memperkenalkan Tujuh Kebiasaan Hebat kepada siswa, yakni:

  • Bangun pagi
  • Beribadah
  • Berolahraga
  • Makan sehat bergizi
  • Gemar belajar
  • Bermasyarakat
  • Tidur cepat

Abdul Mu'ti menegaskan bahwa produktivitas bisa dibentuk secara fundamental melalui kebiasaan gemar belajar untuk mencetak generasi pembelajar sepanjang hayat.

Generasi yang cinta ilmu diharapkan memiliki kemampuan berpikir kritis dan mampu memecahkan persoalan kompleks.

Ia juga menekankan pentingnya kebiasaan bermasyarakat agar generasi muda lebih dekat dengan lingkungan sosial dan alam, serta mewarisi nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Dampak Positif di Sekolah

Mendikdasmen menyebut penerapan program ini di sejumlah sekolah telah menunjukkan tiga pengaruh positif.

Pertama, meningkatnya kedisiplinan karena siswa terbiasa bangun pagi sehingga tiba di sekolah tepat waktu.

Kedua, stamina dan kemandirian meningkat berkat kebiasaan makan sehat bergizi, yang tidak hanya memenuhi nutrisi tetapi juga membentuk karakter.

Ketiga, semangat belajar meningkat, sejalan dengan rencana pemberlakuan tes kemampuan akademik untuk siswa kelas XII, IX, dan VI dalam waktu dekat.

Abdul Mu'ti juga mengapresiasi antusiasme para siswa di Samarinda yang semangat mengikuti senam, terutama karena kegiatan tersebut diselenggarakan di GOR baru yang representatif dari pemerintah kota.

Penulis :
Aditya Yohan