
Pantau - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menyiapkan anggaran Rp2 triliun hingga Rp3 triliun untuk pembangunan setiap satu titik proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) yang akan dibangun di 33 lokasi di Indonesia.
Investasi Triliunan Rupiah untuk Atasi Darurat Sampah
Setiap lokasi PSEL dirancang mampu menampung kapasitas hingga 1.000 ton sampah per hari.
"Di banyak negara, masalah sampah ini boleh dibilang sudah bisa ditanggulangi dengan salah satu teknologi yang paling banyak dipakai adalah teknologi waste to energy, incinerator, jadi dibakar. Budgetnya bisa cukup luas, mungkin untuk seribu ton, kira-kira antara Rp2 triliun–Rp3 triliun total investasinya, termasuk untuk infrastruktur pendukungnya," ujar Managing Director Investment Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja di Wisma Danantara Jakarta, Selasa.
Pembangunan PSEL dilakukan Danantara Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta pemerintah daerah.
Stefanus mengatakan pihaknya akan mengundang mitra untuk bergabung dalam proyek ini, baik dari sektor swasta, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maupun investor asing.
"Kita akan melakukan pemilihan mana teknologi atau partner yang paling tepat dan paling optimal. Karena, tujuannya adalah bukan sekedar mencari untung, tapi yang lebih penting adalah melakukan pemeriksaan lingkungan, mengurangi masalah darurat sampah," ungkapnya.
Pembangunan 24 Bulan dan Energi Dibeli PLN
Durasi pembangunan proyek PSEL diperkirakan berlangsung antara 18 hingga 24 bulan.
"Pembangunan kira-kira butuh 18 sampai 24 bulan, pasti kita akan meng-hire orang-orang yang menjalankan, mengoperasikan itu, dan ada effect multiplier-nya lagi yang bisa beberapa kali lipat," kata Stefanus.
Proyek PSEL ini diyakini dapat membuka lapangan kerja baru sekaligus memberi multiplier effect bagi perekonomian di masa depan.
Energi listrik yang dihasilkan dari pengolahan sampah nantinya akan dibeli langsung oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Dan energinya itu sendiri akan dibeli langsung oleh PLN. Jadi bentuknya kira-kira skemanya seperti itu," jelas Stefanus.
- Penulis :
- Shila Glorya