
Pantau - Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono menyatakan bahwa Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan dilengkapi dengan fasilitas pengering gabah (dryer) untuk menyerap hasil panen petani secara optimal.
Kehadiran dryer ini diharapkan dapat memastikan kualitas gabah kering panen memenuhi standar Badan Urusan Logistik (Bulog), terutama dalam hal kadar air dan tingkat pecahan.
"Kalau koperasi desa ini berfungsi sebagai penampung hasil produk masyarakat ... Kalau gudang-gudang koperasi ini dilengkapi dryer maka gabah kering panen bisa sesuai standar Bulog," ungkap Ferry.
Koperasi Akan Diperkuat Cold Storage dan Gudang Modern
Selain pengering gabah, Kopdes Merah Putih juga direncanakan memiliki control atmosphere storage untuk menjaga kesegaran buah dan sayur, serta cold storage di wilayah pesisir guna mempertahankan mutu hasil perikanan.
Ferry menjelaskan bahwa meskipun fasilitas-fasilitas tersebut merupakan bagian dari rencana besar, fokus utama pemerintah saat ini adalah pada pembangunan infrastruktur dasar.
Infrastruktur dasar itu meliputi gudang penyimpanan, gerai koperasi, dan kendaraan operasional.
Sekitar 1.000 koperasi desa akan segera menerima pencairan pinjaman dari bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk membangun sarana tersebut.
"Akan kami laksanakan, diharapkan pada akhir Oktober ini. Proses pengadaan pembangunannya juga akan kami rancang, melibatkan kontraktor-kontraktor lokal di daerah," ujarnya.
Ribuan Koperasi Desa Sudah Berbadan Hukum
Berdasarkan data situs resmi Kopdes Merah Putih per 2 Oktober 2025, tercatat lebih dari 80 ribu koperasi desa dan kelurahan telah berbadan hukum di seluruh Indonesia.
Sebanyak 1.443 koperasi telah mengajukan proposal bisnis dan kini menunggu proses pencairan dana.
Kelembagaan Kopdes Merah Putih sendiri telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 21 Juli 2025 dan kini telah memasuki tahap operasional di berbagai wilayah.
- Penulis :
- Aditya Yohan