
Pantau - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan mendadak ke PT Perkebunan Nusantara (PTPN Holding) dan PalmCo di Jakarta pada Kamis, 2 Oktober 2025.
PTPN Jadi Motor Penggerak Pangan
Dalam kunjungan tersebut, Amran menegaskan pentingnya PTPN sebagai penggerak utama pembangunan pertanian.
"PTPN harus tampil sebagai motor penggerak pembangunan pertanian dan kedaulatan pangan nasional," ungkapnya.
Ia menilai PTPN memiliki potensi besar dalam memperkuat pasokan komoditas strategis, mulai dari minyak goreng hingga biofuel.
Menurutnya, PTPN tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga harus berperan dalam menciptakan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Prinsip kerja kita adalah memastikan suplai CPO dari pulau ke pulau. Misalnya Kalimantan dan Sumatra bisa menyuplai Jawa. Semua pangan kita arahkan menuju swasembada dan kemandirian," ujarnya.
Mentan juga meminta agar generasi muda mendapat ruang lebih besar untuk berkontribusi dalam pengelolaan perkebunan.
"Yang muda-muda harus disiapkan, otaknya dibuka, pikirannya diasah, kita latih agar bisa menjadi pemimpin masa depan di sektor perkebunan," jelas Amran.
Hilirisasi dan Investasi Besar Pemerintah
Amran menyebutkan bahwa arah kebijakan pertanian sejalan dengan gagasan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan hilirisasi komoditas perkebunan.
"Mimpi besar kita adalah membangun hilirisasi secara masif," tutur Mentan.
Untuk mendukung program tersebut, pemerintah menyiapkan investasi senilai Rp371 triliun, dengan tahap awal Rp9,95 triliun dialokasikan untuk pengadaan bibit tebu, kakao, kelapa, kopi, mente, lada, dan pala.
"Bayangkan diolah di dalam negeri, maka ekonomi desa akan bergerak, pendapatan petani meningkat dan ekspor kita melesat berkali lipat," kata Amran.
Ia optimistis PTPN dapat menjadi tulang punggung pembangunan pertanian yang berkeadilan sekaligus memastikan kemandirian pangan Indonesia.
- Penulis :
- Shila Glorya