Pantau - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menyediakan layanan kesehatan, dapur umum, dan dapur air untuk meringankan beban para korban musibah ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menyampaikan duka mendalam atas peristiwa tersebut.
"Baznas hadir di lokasi untuk memastikan para korban mendapatkan pelayanan kesehatan dan kebutuhan darurat secara cepat dan terkoordinasi", ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (4/10/2025).
Layanan Medis dan Logistik Diterjunkan dari Berbagai Daerah
Layanan kesehatan diberikan oleh tenaga medis dari Rumah Sehat Baznas yang berasal dari wilayah Sidoarjo dan Sragen.
Saidah menegaskan pentingnya penanganan medis cepat bagi korban luka dan santri yang mengalami syok.
"Selain memberikan penanganan medis bagi korban luka, tim kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan rutin kepada para santri agar kondisi mereka tetap terpantau", jelasnya.
Baznas juga memberikan perhatian serius terhadap kebutuhan dasar para korban, khususnya asupan makanan dan air bersih.
"Tak hanya layanan medis, Baznas juga membuka dapur umum dan dapur air agar kebutuhan makan dan minum seluruh santri dan masyarakat sekitar bisa terpenuhi setiap hari", ungkap Saidah.
Baznas menurunkan sejumlah personel dari berbagai daerah, antara lain dari Baznas Provinsi Jawa Timur, Baznas Tanggap Bencana (BTB) Jawa Timur, BTB Sidoarjo, BTB Jombang, BTB Madiun, dan BTB Trenggalek.
Melalui kehadiran langsung di lokasi, Baznas berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para santri yang terdampak musibah.
Musala Runtuh Saat Pengecoran, Ratusan Jadi Korban
Insiden musala ambruk terjadi pada Senin, 29 September 2025 sekitar pukul 15.35 WIB, saat proses pengecoran bangunan yang sudah dilakukan sejak pagi hari.
Diduga penyebab runtuhnya bangunan adalah karena fondasi yang tidak kuat menahan beban, sehingga musala bertingkat tersebut ambruk hingga ke lantai dasar.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mencatat sebanyak 113 orang menjadi korban dalam kejadian tersebut.
Hingga saat ini, proses pencarian dan evakuasi korban masih terus berlangsung dengan menggunakan bantuan alat berat.
- Penulis :
- Aditya Yohan
