
Pantau - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan akan membangun ulang sepenuhnya Gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, setelah mushala di kompleks tersebut ambruk dan menewaskan 63 orang.
Revitalisasi Diganti Pembangunan Ulang
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan bahwa langkah pembangunan ulang dari nol dinilai lebih efisien dibanding memperbaiki bangunan lama.
"Prakiraan saya, kemarin saya ke sana itu, bangunan yang warna hijau itu mesti lebih murah kalau dirobohkan. Ya dibangun baru dari nol, daripada kita tambal sulam," ungkapnya.
Menurut Dody, Kementerian PU kini tengah menghitung kebutuhan anggaran bersama pihak-pihak terkait untuk memastikan kelancaran proyek tersebut.
Ia menambahkan bahwa dana pembangunan akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kalau soal anggaran, insya Allah cukup lah, Insya Allah cuman dari APBN. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga ada bantuan dari swasta. Cuma, sementara waktu dari APBN," ujarnya.
Kondisi Darurat, PU Ambil Alih Peran
Dody juga menjelaskan bahwa secara aturan, anggaran pembangunan pondok pesantren seharusnya menjadi tanggung jawab Kementerian Agama.
"Kalau anggaran kan selama ini sebetulnya ponpes itu ada di Kementerian Agama. Cuma kan ini kondisi darurat, yang di Sidoarjo pasti kita yang masuk," jelasnya.
Kondisi darurat pascakejadian ini membuat Kementerian PU turun langsung menangani proses pembangunan ulang demi keselamatan para santri dan kelancaran aktivitas pendidikan.
Pemerintah Buka Hotline Pengaduan Bangunan Rawan
Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengungkapkan bahwa pemerintah akan membuka layanan hotline khusus untuk menerima laporan bangunan sekolah dan pondok pesantren yang berpotensi roboh.
"Kita buka hotline, nanti dikasih tahu nomornya. Tolong disampaikan kepada masyarakat, pesantren-pesantren yang merasa rawan, konsultasi saja dengan hotline," ia mengungkapkan.
Nomor hotline tersebut akan segera diumumkan oleh pemerintah dalam waktu dekat.
Kronologi Kejadian Tragis
Peristiwa tragis terjadi pada Senin (29/9), saat mushala di lantai tiga Ponpes Al Khoziny ambruk ketika proses renovasi sedang berlangsung.
Saat itu, ratusan santri tengah melaksanakan salat berjamaah, dan banyak di antara mereka terjebak di bawah reruntuhan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh korban telah ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan, melaporkan bahwa total korban meninggal dunia mencapai 63 orang.
Menanggapi peristiwa tersebut, Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa seluruh bangunan pondok pesantren di Indonesia akan dievaluasi secara menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
- Penulis :
- Leon Weldrick