
Pantau - Sebanyak 250 warga asal Tanah Papua kini tercatat bekerja secara legal di luar negeri melalui mekanisme penempatan resmi pemerintah pada semester I tahun 2025.
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Selatan, Dharma Saputra, menyampaikan data tersebut di Manokwari pada Selasa, 7 Oktober 2025.
BP3MI Sulawesi Selatan merupakan unit pelaksana teknis dari Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) yang membawahi wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Tanah Papua.
"Keinginan warga dari Tanah Papua untuk bekerja ke luar negeri terus meningkat, terutama dari kalangan tenaga perawat," ungkapnya.
Dharma menambahkan, sepanjang semester I tahun 2025 BP3MI Sulsel telah memberangkatkan sebanyak 3.024 warga Indonesia untuk bekerja secara resmi di luar negeri. Dari jumlah tersebut, 250 orang di antaranya berasal dari Tanah Papua.
Para tenaga migran tersebut ditempatkan di berbagai negara, antara lain Jerman, Selandia Baru, dan Papua Nugini.
Dorongan Sosialisasi dan Perlindungan Hukum
Dibandingkan periode 2023–2024, jumlah pekerja migran asal Papua meningkat signifikan. Pada periode sebelumnya, BP3MI Sulsel hanya memberangkatkan 1.000 WNI ke luar negeri dan warga Papua tidak mencapai 100 orang.
"Setelah kita gencar melakukan sosialisasi dengan didukung dari KP2MI, tahun ini mengalami kenaikan signifikan," ujarnya.
Dharma Saputra menegaskan bahwa bekerja ke luar negeri memberikan banyak keuntungan, terutama dalam peningkatan pendapatan dan kedisiplinan kerja. Namun, ia juga menekankan pentingnya mengikuti jalur resmi agar pemerintah dapat memberikan perlindungan hukum dan jaminan keselamatan kerja.
"Tenaga migran yang bekerja secara legal memiliki kontrak yang terdaftar di pemerintah. Jadi, kalau ada masalah seperti gaji tidak dibayar atau jam kerja berlebihan, pemerintah bisa turun tangan membantu. Tapi, kalau lewat jalur ilegal, pemerintah tidak bisa membantu mengurus," tegasnya.
BP3MI mengimbau masyarakat Papua untuk memanfaatkan peluang kerja luar negeri secara prosedural dengan mendaftar melalui KP2MI atau perwakilan BP3MI Sulawesi Selatan.
"Informasi resmi mengenai lowongan kerja di luar negeri dapat diakses langsung melalui laman www.kp2mi.go.id," jelas Dharma.
Dukungan DPR untuk Orang Asli Papua
Anggota DPR RI daerah pemilihan Papua Barat, Obet Rumbruren, turut mendorong orang asli Papua (OAP) untuk memanfaatkan peluang kerja di luar negeri secara legal.
Menurutnya, bekerja di luar negeri dapat menjadi strategi bagi OAP dalam menghadapi keterbatasan lapangan kerja di daerah, sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan daya saing sumber daya manusia Papua.
"Pendapatan yang tinggi dan pengalaman kerja internasional bisa menjadi modal penting bagi anak-anak Papua untuk bersaing secara global," ungkap Obet.
BP3MI dan DPR RI berkomitmen untuk terus meningkatkan sosialisasi serta pendampingan agar masyarakat Papua dapat mengakses kesempatan kerja luar negeri secara aman dan terjamin.
- Penulis :
- Leon Weldrick