
Pantau - Pemerintah Kota Jakarta Timur melalui Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) menggelar sosialisasi pertanian perkotaan atau urban farming di Kecamatan Ciracas pada Selasa, 7 Oktober 2025, sebagai upaya penguatan ketahanan pangan di wilayah padat penduduk.
Ciracas Dipilih Jadi Contoh Pengembangan Urban Farming
Kepala Seksi Ketahanan Pangan dan Pertanian Sudin KPKP Jakarta Timur, Hendra Junianto, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan mendorong pertanian perkotaan agar lebih maju dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Kegiatan ini sangat bagus untuk mendorong program ketahanan pangan dan urban farming agar semakin maju, profesional, dan bermanfaat bagi masyarakat", ujarnya.
Kecamatan Ciracas dipilih karena sebagian besar warganya aktif dalam kegiatan urban farming.
Materi sosialisasi yang diberikan mencakup teknik budidaya pertanian dan perikanan di lahan sempit, seperti di halaman rumah, rooftop, maupun lahan kosong.
Sosialisasi ini juga menjadi sarana pemantauan perkembangan program pertanian perkotaan di tingkat kecamatan.
"Selain untuk menambah wawasan, kegiatan ini juga menjadi ajang pemantauan sejauh mana kiprah mereka dalam mengembangkan urban farming", tambah Hendra.
Target 10 Kecamatan, Libatkan PPSU dan Kader PKK
Kegiatan di Ciracas merupakan sosialisasi ke-9 dari total target 10 kecamatan di Jakarta Timur.
Sosialisasi terakhir dijadwalkan digelar di Kecamatan Cipayung pada 21 Oktober 2025.
Kegiatan ini menyasar petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), serta pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Hendra berharap melalui kegiatan ini, pengetahuan dan pemahaman para peserta tentang pertanian perkotaan semakin meningkat, sehingga dapat mendukung program ketahanan pangan nasional.
Plt. Camat Ciracas, Mujiono, menyebutkan bahwa sosialisasi ini diikuti oleh 80 peserta yang aktif dalam pengelolaan pertanian perkotaan di wilayah masing-masing.
"Sosialisasi ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan petugas PPSU, kader PKK, dan pengelola RPTRA", ungkapnya.
Mujiono juga menambahkan bahwa peserta kegiatan adalah pihak-pihak yang setiap hari terlibat langsung dalam kegiatan pertanian di wilayah mereka.
"Pasalnya, mereka setiap hari berkecimpung dalam kegiatan urban farming di wilayah masing-masing", katanya.
Ia berharap sosialisasi ini mendorong kelompok tani serta penggiat urban farming di RPTRA, permukiman warga, lahan kosong, atap bangunan, dan perkantoran untuk semakin memahami pentingnya pengembangan pertanian kota di lingkungan sekitar.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf