
Pantau - Kualitas udara di DKI Jakarta pada Sabtu pagi, 11 Oktober 2025, kembali masuk kategori tidak sehat, dengan indeks kualitas udara (AQI) mencapai angka 112 menurut data situs pemantau IQAir pada pukul 06.20 WIB.
Jakarta juga tercatat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk ke-15 di dunia pada saat laporan dirilis.
Paparan PM2.5 Berbahaya Bagi Kelompok Sensitif
Berdasarkan data IQAir:
- AQI Jakarta: 112
- Kategori: Tidak sehat
- Jenis polutan dominan: PM2.5
- Konsentrasi PM2.5: 40 mikrogram per meter kubik
Angka ini mengindikasikan bahwa:
- Udara tidak sehat bagi kelompok sensitif (anak-anak, lansia, penderita penyakit pernapasan).
- Paparan berkepanjangan dapat merugikan kesehatan manusia dan hewan.
- Polusi juga berdampak negatif terhadap tumbuhan serta estetika lingkungan.
Rekomendasi untuk Warga Jakarta
IQAir menyarankan masyarakat untuk:
- Menghindari aktivitas di luar ruangan sebisa mungkin.
- Menggunakan masker saat harus beraktivitas di luar rumah.
- Menutup jendela agar udara luar yang tercemar tidak masuk ke dalam rumah.
Skala Kategori Kualitas Udara Berdasarkan PM2.5
- Baik (0–50): Tidak berdampak terhadap kesehatan maupun lingkungan.
- Sedang (51–100): Umumnya aman, namun dapat memengaruhi tumbuhan dan estetika.
- Tidak Sehat (101–150): Berbahaya bagi kelompok sensitif.
- Sangat Tidak Sehat (200–299): Merugikan bagi sejumlah segmen populasi.
- Berbahaya (300–500): Menyebabkan dampak kesehatan serius bagi seluruh populasi.
Lima Kota dengan Udara Terburuk Saat Ini (Menurut IQAir)
- Delhi (India): AQI 191
- Lahore (Pakistan): AQI 170
- Kolkata (India): AQI 167
- Ho Chi Minh City (Vietnam): AQI 165
- Milano (Italia): AQI 162
Upaya Pemprov DKI Jakarta untuk Atasi Polusi Udara
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantauan kualitas udara yang terintegrasi dan real-time.
Fitur utama platform:
- Jumlah stasiun pemantau (SPKU): 31 titik tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
- Data ditampilkan secara publik melalui laman khusus.
- Sistem telah diperbarui sesuai standar nasional dan internasional.
Integrasi data dilakukan dengan dukungan dari:
- DLH DKI Jakarta
- BMKG
- WRI Indonesia (World Resources Institute)
- Vital Strategies
Langkah ini diharapkan dapat memberikan transparansi sekaligus meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya kualitas udara yang sehat.
- Penulis :
- Aditya Yohan